tag:blogger.com,1999:blog-346782642024-03-24T01:10:31.360+07:00dewOnstreetImran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.comBlogger75125tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-68184738051424286862009-09-28T22:46:00.002+07:002009-09-28T22:51:45.741+07:00Langit dan BumiDi jaman dahulu kala, langit dan bumi berteman baik. Tak ada hujan yang membanjiri bumi, semuanya pas pada kodrat awalnya (default), tak ada sungai yang kering, danau pun tak berubah menjadi laut karena berlimpah air. Kala itu langit masih bersedia menaungi bumi dari panas menyengat matahari. <br /><div class="fullpost"><p><br />Singkat cerita, karena suatu pertengkaranlah yang membuat hubungan mereka menjadi renggang.Pertengkaran memperebutkan hak asuh Adam. Lalu Adam memilih untuk tinggal di bumi. Akhirnya langit pun mengalah, dan bumi pun menjadi pemenangnya.<br /><br />Matahari dan bulan adalah saksi kedekatan mereka berdua. Dulu bahkan Sampai sekarang, Hampir tidak nampak, matahari masih menangkap malu-malu titik-titik uap yang dikirimkan bumi ke atas. Lalu kadangpula, bulan tersenyum melihat hujan yg masih dikirimkan ke bumi. Ego keduanya menelan rujuk. Yang terekspresi pun hampir, bahkan nyaris tak terbaca, kalau keduanya sebenarnya masih saling menyayangi.<br /><br />Cuma matahari dan bulan yang tahu, mereka selalu saling mengirimi sesuatu diam-diam. <br /><br /><br /></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-77876419180790268852009-09-14T00:44:00.013+07:002009-09-14T03:01:50.791+07:00I hate "What a wonderful world - Rod Stewart"Siapa yang tidak terhanyut mendengarkan lagu What a wonderful worldnya Rod Stewart?<br />Beda orang beda selera sih, yang jelas, jika seandainya, Rod Stewart menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding pun, saya yakin dan percaya, masih akan tetap nyaman dan enak tuk didengarkan. Jika dibandingkan kalo saya yang nyanyi maksudnya.<br /><br />Tapi saya bukan pengagum berat Rod Stewart. Bahkan tidak sebiji pun kasetnya nangkring di lemari. (Hehehe...yaeyyalah, masih pake kaset? dah jaman mp3 kale)<br /><br />Habis sahur, trus mendengarkan lagu ini di alunan musik radio subuh jelang imsak, serasa ingin menegaskan kembali; kenapa saya sangat tidak suka dengan lagu ini.<br /><br /><span style="font-style: italic;">I see trees of green, red roses too</span><br /><span style="font-style: italic;">I see them bloom for me and you</span> <span style="font-style: italic;"><br />And I think to myself,<br />what a wonderful world</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlSqbUzR47mA6cLzP-_tTR94QwTWOOT8i9jDOlo7p05_hV5jtPhpO1IAB_-1VaHaFe_UTJhqonH7n7sxOhhOqJg8gruWTI09BZUIznhXoIj70Ivdeg30ZqlCo-0LjFElw-sn9v/s1600-h/hutan.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 151px; height: 116px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlSqbUzR47mA6cLzP-_tTR94QwTWOOT8i9jDOlo7p05_hV5jtPhpO1IAB_-1VaHaFe_UTJhqonH7n7sxOhhOqJg8gruWTI09BZUIznhXoIj70Ivdeg30ZqlCo-0LjFElw-sn9v/s200/hutan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5381021742766875218" border="0" /></a><br />Mana pohon-pohon yang hijau, apalagi mawar merah?<br />yang merekah untukku dan untukmu<br />seandainya kau pernah ke Indonesia, masih kah kau akan<br />mengatakan; betapa indahnya dunia ini<br /><p><div class="fullpost"><br /><div style="text-align: left;"><span style="font-style: italic;">I see skies of blue and clouds of white</span><span style="font-style: italic;"> </span><span style="font-style: italic;"><br />The bright blessed day and the dark sacred night</span><span style="font-style: italic;"> </span><span style="font-style: italic;"><br />And I think to myself,<br />what a w</span><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;">onderful world</span><br /><br /></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoIUlkenFZYHo6f2xcsTZH2JkD-zAnjua71N1E561xxRJZKOTP9zpXzxCiA0o3MryoO9S1Lyn4BdvFdT6MceKMOcOpa8eM4qXOa-qg76ckD6k5TRWhHOC2hMVjRZi9xOtYbR8H/s1600-h/pltu3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 156px; height: 115px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoIUlkenFZYHo6f2xcsTZH2JkD-zAnjua71N1E561xxRJZKOTP9zpXzxCiA0o3MryoO9S1Lyn4BdvFdT6MceKMOcOpa8eM4qXOa-qg76ckD6k5TRWhHOC2hMVjRZi9xOtYbR8H/s200/pltu3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5381034446363491426" border="0" /></a>Mana biru angkasa dan putih langit?<br />Cerah kah? Seandainya saja kau pernah ke Indonesia, dan masih mengatakan; betapa indahnya dunia ini, layak memang tak kumiliki kasetmu. Sama saja kalau kau ketemu dengan orang yang sumbing, lalu kau berkata; Betapa indahnya bibir diciptakan. Marahku memuncak. </div><br /><br /><span style="font-style: italic;">The colours of the rainbow, so pretty in the sky</span> <span style="font-style: italic;"><br />Are also on the faces of people going by</span> <span style="font-style: italic;"><br />I see friends shakin' hands, sayin' "How do you do?"</span> <span style="font-style: italic;"><br />They're really saying "I love you"</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW3zHGbIuJzTZAbl6e2nllUleyZIfUJSDV7q9dJF5FmIlr87hxTRPWHPvgcJ5QsQz9-Dcx0T2QN58ujbVPMkGHc1l0L7gmkGaO4l5bW0pddkd0XQOieHkf3NU4r9o0J-s-OI4q/s1600-h/sky.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 160px; height: 111px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW3zHGbIuJzTZAbl6e2nllUleyZIfUJSDV7q9dJF5FmIlr87hxTRPWHPvgcJ5QsQz9-Dcx0T2QN58ujbVPMkGHc1l0L7gmkGaO4l5bW0pddkd0XQOieHkf3NU4r9o0J-s-OI4q/s200/sky.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5381028397661150226" border="0" /></a>Pelangi yang indah di antara polusi asap,<br />inpirasi buat orang-orang yang saling bertemu, hidung dan mulutnya tertutup masker karena asap, sampai ingin mengatakan "I love you".<br />Apakah karena melihat sampah, lalu kita juga akan terinspirasi tuk mengatakan pada kekasih kita " I miss you". Mungkin saja.<br /><br /><br /><span style="font-style: italic;">I hear babies cryin', I watch them grow</span><br /><span style="font-style: italic;">They'll learn much more than I'll ever know</span><br /><span style="font-style: italic;">And I think to myself,<br />what a wonderful world</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLukPQ3yZT-BRweWpsYjzVn9bSBJKlb6jgde74zeNbisFjS2RPOfwASf8YNuyMycpoYq_h2NN0FY8TSzIKtvwxa0Oy_60XV4VHmsgsOJLR-gPJABXp7I_BDrAJTjr9lS92R-QN/s1600-h/anak-jalanan.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 154px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLukPQ3yZT-BRweWpsYjzVn9bSBJKlb6jgde74zeNbisFjS2RPOfwASf8YNuyMycpoYq_h2NN0FY8TSzIKtvwxa0Oy_60XV4VHmsgsOJLR-gPJABXp7I_BDrAJTjr9lS92R-QN/s200/anak-jalanan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5381037442616472162" border="0" /></a>Saya mendengar bayi-bayi menangis, dan melihat mereka tumbuh besar.<br />mereka akan belajar lebih dari yang saya tahu,<br />Betapa Indahnya dunia ini (tranlate sebenarnya).<br />Bait yang ini, terus terang, sangat menjengkelkan. Ironi. Sudah tau kesengsaraan mereka, tapi masih berkata " What a wonderful world".<br /><br /><br />Untuk sekarang ini, saya masih punya alasan untuk tidak menyenangi lagumu Rod. Mungkin 10 tahun atau 20 tahun nanti, tetap. Karena what a wonderfulmu, mimpi. Beautiful bedream.<br /></div><p>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-29996020489127604102009-09-05T20:10:00.003+07:002009-09-05T20:11:53.661+07:00Andai Pemulung punya FacebookSambil memunguti gelas-gelas plastik, sesekali peluh yang memenuhi mukanya diseka dengan kain lengan bajunya yang pink lusuh, entah, atau mungkin warna merah tua yang sudah luntur, bisa jadi. <br /><br />Hampir setiap saat kutemui orang-orang seperti mereka, dan yang kutahu dari TV, plastik-plastik itu akan ditimbang lalu dijual. Terus didaur ulang untuk dijadikan plastik tapi dalam bentuk yang lain. Akhirnya jadi sampah lagi, terus dipungut kembali oleh mereka. lalu ditimbang, dibeli lalu didaur ulang, begitulah pertama kali saya memahami reinkarnasi, maap. Begitulah pelajaran menurutku, tidak hanya didapat dari sebuah Guru, Bisa jadi dari seorang Sampah, atau dari seekor beringin, atau setangkai cecak atau dari tempat ngawur lainnya. <br /><div class="fullpost"><br />Yang awalnya berbentuk gelas, setelah melalui proses berliku, lalu jadi piring, ada yang jadi pulpen. Tergantung karmanya, akan mempengaruhi kelahirannya kembali. <br /><br />Hari yang membosankan, Panas matahari, dehidrasi, apalagi waktu buka yang masih lima jam lebih, kombinasi suasana yang kupikir tidak saling berhubungan sehingga memunculkan ide seperti "Interview with Pemulung".<br /><br />Telah diniatkan sebelumnya, karena telah mengganggu waktu mencari nafkahnya, setelah Interview, yah..sekedarnya lah. <br /><br />Singkat cerita, detail Interview tidak dituliskan di sini, demi kepentingan komersil katanya. Agar pemulung yang lain tidak mencontek tips dan triknya dalam mengais plastik yang efisien dan berpenghasilan banyak, termasuk menjualnya di mana, karena menurutnya tempat menjualnya paling banyak memberinya keuntungan perkilo pelastik dibanding tempat-tempat sebelumnya. Hmm..Pemulung aja pake rahasia-rahasiaan dengan saingan bisnisnya. Padahal sudah pake alasan, kalau interview ini bukan dari infotainment. <br /><br />Masih berumur 37an tahun, Telah memiliki anak tiga, hubungan sama istrinya terbilang complicated. Istrinya menjadi pembantu umum panggilan di sebuah kompleks ternama di makassar. Hampir segala jenis pekerjaan rumah yang malas untuk dilakukan oleh Ibu rumah tangga di kompleks itu dilakukannya. Cuci piring, menyiram tanaman, mencuci baju, baby sister, menyapu halaman. Namun pendapatan istrinya, oleh Erwin, nama pemulung itu, dahulu kala, dihabiskannya untuk mabuk-mabukan dan berjudi. <br /><br />Oh Erwin, kau membuatku jadi geram, emosi tertahan tak karuan mendengar kisah terkutukmu. "Trus, masih seperti ituki' kah?", lanjutku bertanya penasaran. "Tidakmi, sudah tiga tahunma' tidak seperti itu lagi, anu..sabar sekaliki sebenarnya istriku, mungkin karena rajin sekaliki kuliat solat, padahal satu kalija nategur yang buatka sadar sendiri."<br /><br />Puluhan umpatan yang siap melonacat keluar dari pintu mulutku, hanya tertelan kembali, karena penasaran dengan proses sadarnya."Nategur bagemanaki?"<br /><br />Nabilang istriku kira-kira begini,"Pak, tigami anakta, masih kecil-kecil memang, tapi nda menangiski liatki itu anakta setiap hari cuma makan satu kaliji pak, kutauji juga memang nda tauki mau kerja apa, berubahki sedikitmo, tahun depan, Andi (yang paling besar), maumi sekolah pak, tidak berubahki nasibta, klo bukan kita sendiri yang rubahki." Begituji nabilang, sampai biarmi, pungut-pungut pelastikmo, iniji saya bisa. <br /><br />"Sudahmi pale pak, ini hadiah sekedarnya dari saya, lanjutkanmeki pekerjaanta...maap klo saya gangguki," kurogoh saku depan yang berisi beberapa lembar puluhan yang telah kusiapkan sebelumnya dan kuberikan padanya yang awalnya menolak. <br /><br />Beberapa hari Ramadahan telah berlalu dan dari sekian banyak ceramah yang tak satu pun isinya nyangkut di otak dan hati ini. Mungkin kepada pemulung hari ini, dari semangat prubahannya dan istrinya yang solehah, saya diperdengarkan Ayat-Nya.<br /><br />Andai pemulung itu punya Facebook, mungkin di update statusnya akan tertulis "Tidak akan dirubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu yang merubahnya sendiri."</div><p>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-91056064721493188342009-08-03T19:29:00.007+07:002009-09-05T18:48:35.801+07:00Hmm....pantas<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaub7jO2sk8d4JYZvN_P4FE9erUG_kbxmxeXQwM5AcFIx1KnZsvuvRQJ1K7k2EBnC_j1x-flhhUdyTm5qdFoImtXokkLeb7cKuxI3r5tQ_faN1qNrW72HqxDz80EGBYtLdcYu-/s1600-h/girl+copy.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 101px; height: 101px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaub7jO2sk8d4JYZvN_P4FE9erUG_kbxmxeXQwM5AcFIx1KnZsvuvRQJ1K7k2EBnC_j1x-flhhUdyTm5qdFoImtXokkLeb7cKuxI3r5tQ_faN1qNrW72HqxDz80EGBYtLdcYu-/s200/girl+copy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5368176924180469378" border="0" /></a>Suatu malam, ketika sedang berjalan sepanjang pantai California, seorang pria menemukan lampu tua yang diletakkan di atas batu. Ketika ia mengambil dan menggosoknya, seorang Jin mendadak muncul. <p>“Baik, cukup sudah!” bentak Jin itu. “Ini keempat kalinya dalam bulan ini orang menggangguku! Aku begitu marah sampai aku hanya akan memberimu satu permintaan bukannya tiga! Jadi ayolah, ayo! Katakan apa yang kau inginkan, dan jangan membuang waktuku seharian!”</p><div class="fullpost"><br /><p>Orang itu berpikir cepat, kemudian berkata, “Yah, aku selalu bermimpi pergi ke Hawaii, tetapi aku takut terbang dan aku cenderung mabuk laut di atas kapal. Bagaimana kalau kau buatkan aku jembatan ke Hawaii? Dengan begitu, aku bisa naik mobil ke sana.”</p> <p>Jin itu tertawa. “Jembatan ke Hawaii?! Kau pasti bercanda? Bagaimana aku bisa mendapat penyangga yang sampai ke dasar samudera? Itu membutuhkan terlalu banyak baja, dan sangat terlalu banyak beton! Itu sama sekali tidak bisa dilakukan! Pikirkan permintaan lain!”</p> <p>Kecewa, pria itu berusaha keras untuk memikirkan permintaan lain.</p> <p>Akhirnya ia berkata, “Baiklah, aku punya keinginan lain. Semua wanita dalam hidupku berkata aku tidak peka. Aku berusaha dan berusaha untuk menyenangkan mereka, tetapi tidak ada yang berhasil. Aku tidak tahu di mana kesalahanku.”</p> <p>“Satu permintaanku adalah untuk mengerti wanita… tahu bagaimana sebenarnya perasaan mereka ketika mereka membisu padaku… tahu mengapa mereka menangis…tahu apa yang mereka inginkan ketika mereka tidak memberitahu aku apa yang sebenarnya mereka inginkan…aku ingin tahu apa yang membuat mereka benar bahagia.”</p> <p>Sunyi sejenak, kemudian Jin itu berkata, “Kau mau jembatan ke Hawaii itu berjalur dua atau empat?”<br /></p><p>Dari Ketawa.com<br /></p></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-38552685938777039882009-05-09T15:26:00.004+07:002009-09-05T18:52:27.879+07:0015 Detik<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPdIxccB4MfG7dBAVR79lFFXE5qcARcCkAL0pKluWfOBUmV2_q5jgqc7G3vgNLc5Jfzer2c_wm06tBjKVdCYNXFPbezlbzewEKptO9N56LKDzjFOVesS4dW3pEgfhOMDXnSIlL/s1600-h/man+woman.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 194px; height: 138px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPdIxccB4MfG7dBAVR79lFFXE5qcARcCkAL0pKluWfOBUmV2_q5jgqc7G3vgNLc5Jfzer2c_wm06tBjKVdCYNXFPbezlbzewEKptO9N56LKDzjFOVesS4dW3pEgfhOMDXnSIlL/s320/man+woman.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5333744728626738946" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><br />“lagi dimana sih chal?, <span style="font-style: italic;">sedetik tanpa suara</span>.. mama dah nungguin sejam di stasiun, mama kan baru datang di kota ini”, suara seraknya menampakkan kegelisahan, suara dari seorang Ibu yang mengapit tas kecil di ketiaknya, sementara HP nya masih menempel di telinga, meninggalkan lagi sejenak dua buah kardus besar bawaannya di tempat duduknya, mencari kamar kecil.<span style="font-style: italic;"> 10 detik…hening</span>, menunggu jawaban di ujung telpon.<div class="fullpost"><br />“tunggu ya bu…. lagi sibuk, Ichal kuliah neeh, setengah jam lagi deh bu yah”, <span style="font-style: italic;">empat detik</span> ichal menjawab singkat telpon dari ibunya. Dengan tenang, digebernya kembali motor yang tadi dimatikannya, mencari suasana hening sebelum mengangkat telpon dari ibunya.<br /><br />“yang, kita lanjutin date kita yah”, Ichal meninggalkan tempat itu bersama seseorang yang disayangi dan dicintainya lebih daripada seseorang yang lagi menunggunya sejam 15 menit yang lalu di stasiun.<br /><br /><div style="text-align: center; font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">“Cukup 15 menit untuk melahirkan Malinkundang baru di dunia ini”</span></div></div></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-67072335635185432312009-05-01T01:50:00.004+07:002009-09-05T18:49:34.198+07:00Semoga<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihyCV2w_0PquyZU5kxvoEbAAuAMOWZACiXOcSiQ4de1nlFBYATzxa3OdQGlTsFkcvLFWUOgT4MYb2b-ZE5VijkghCcVQulnsh2YkgR0sIS963JtPWu8u25pMIji6k8PMiVFLKy/s1600-h/inagurasi.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihyCV2w_0PquyZU5kxvoEbAAuAMOWZACiXOcSiQ4de1nlFBYATzxa3OdQGlTsFkcvLFWUOgT4MYb2b-ZE5VijkghCcVQulnsh2YkgR0sIS963JtPWu8u25pMIji6k8PMiVFLKy/s320/inagurasi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330559438122896466" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><br />Baru saja matahari tertelan tepi lautan Losari. Angin malam berhembus membelai rambut panjang Gita yang membawa seperdua lusin kotak makanan. “Nasi…nasi”, treak Gita menawarkan nasi kotaknya kepada sepasang muda-mudi yang asyik dengan dunianya, Gita tidak peduli. Yang ada di benaknya adalah bagaimana ini malam ia dan teman-temannya bisa mendapat keuntungan.<br /><br />Dengan berbekal pengalaman melihat para penjual-penjual di Losari, gita beradaptasi. Cepat dia mendapat cara untuk menggaet pembeli. Ada Sesuatu yang mendesak menunggunya, hingga membuat Gita sangat gesit dan lincah mendatangi setiap pengunjung di pantai itu.<br /><div class="fullpost"><br />Angin dingin pantai menelusuk mencari celah di pori-pori bajunya. Dua kotak nasi telah terjual, Gita menatap empat kotak jualannyayang tersisa.<br /><br />Satu demi satu para pengunjung meninggalkan pantai itu, angin pantai malam itu agak kurang bersahabat. Gita mulai menggigit bibirnya, pulangnya beberapa pengunjung baginya adalah malapetaka.<br /><br />“Bagaimana ta, laku berapa?”, Rani teman Gita berteriak di kejauhan, Gita tidak sendiri. Berlima rupanya mereka di pantai itu dengan jualan yang sama. Berkumpul, Mereka istirahat sejenak di dudukan tangga yang berhadapan dengan laut. Satu lagi kesamaan mereka adalah satu pin yang tersemat di tas, bertuliskan MIPA 08.<br /><br />“Semoga Inaugurasi kita berhasil ya ta’”, Rani merogoh koceknya menghitung keuntungan yang tidak seberapa. “Semoga”, ucap Gita penuh semangat.<br /><br />cuma sebuah note....<br /><br /><br /></div><p style="text-align: justify;"><br /><br /></p></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-4817487234181038382009-03-28T15:50:00.006+07:002009-09-05T18:51:23.788+07:00Disorientasi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaDrOfcyf6HbDZLnzPgKUfugxa9isAjXPMYDrVN987MRg3jcMAGFnRZML5uQcXUOIJOL0YIbOJDf0HE81zPCfT1CFHU9TY-_Cz2s8QGTQa47ACxKuDdount3tmtNboFUwUHAzI/s1600-h/tentForest.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaDrOfcyf6HbDZLnzPgKUfugxa9isAjXPMYDrVN987MRg3jcMAGFnRZML5uQcXUOIJOL0YIbOJDf0HE81zPCfT1CFHU9TY-_Cz2s8QGTQa47ACxKuDdount3tmtNboFUwUHAzI/s320/tentForest.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5318165430006438258" /></a><br />Dingin menyergap Heri yang lagi berada dalam tenda doomnya. Sesal muncul sesaat, kenapa harus ke hutan ini. Bagai mimpi, keputusannya siang tadi untuk ke gunung masih terngiang di batinnya. Tanpa tujuan lebih tepatnya. Persiapan yang dibawa pun sangat minim. <br /><br />Siapa yang menyutujui sikap Heri yang berangkat ke hutan dengan persiapan minim berawal dari tanpa tujuan?, Hmm...kalau dipikir-pikir, dunia ini lebih besar ratusan kali lipat dari hutan tersebut. Lantas apakah tujuan hidup kita? <br /><div class="fullpost"><br />disorientasi...arrrrrrgh<br /><br />Sabtu sore, lama ga nulis di halaman ini. Padahal katanya mau belajar nulis. Habis baca kekasih gelapnya kuncoro. Hmm...dalam satu scenenya(mang film), diceritakan tokoh wanitanya bertemu dengan seorang ibu2 melayu lagi mendorong kereta yang memuat anaknya yang berumur 4 tahun. "Bayi seumuran Khalila seharusnya sudah bisa jalan", kata ibunya. Tapi selalu merengek kalau dikeluarkan dari keretanya. <br /><br />Tokoh wanita tersebut lalu membeli selusin balon gas dan memamerkan di depan kereta Khalila. Terengah-engah khalila memburu balon gas tersebut, tidak terasa sejam akhirnya Khalila sudah lancar berjalan. "Bayi itu bukan pemalas, dia hanya tipe bayi orientasi, yang akan bergerak kalau ada tujuan.."<br /><br />Hmm..belajar dari bayi berumur empat tahun belajar mengenali tujuan.. <br /><br /><span style="font-style:italic;"><br />Gambar diambil dari:http://www.csse.monash.edu.au/</span></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-84472284135847724582008-11-13T05:45:00.003+07:002008-11-13T05:17:25.563+07:00Morning Praying30 menit menjelang jam enam pagi.<br /><br />Sebelum sinar matahari<br />tampak seorang pedagang bersepeda<br />bergegas mengayunkan kaki<br />mempercepat putaran roda<br />nasib baik harapnya.<br /><br />Sebelum sinar matahari<br />menelusuk pori-pori bajunya<br />berpeluh memburu mimpinya<br />menemani jalani labirin<br />berujung indah.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Semoga laku jualanta daeng</span>!<br /><div class="fullpost"></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-16546647173789203842008-10-24T05:21:00.007+07:002008-11-13T05:18:00.167+07:00Bidadariku<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrq6Ag2B84Glxq2BRz4GPXS8ddMOoCM0o_kdgXUHAmOGHuEG4I_iT-T8GfNsAHTzdyfl6CnZ5xOmq2Nx2vM8aNLWBxuahxYNICDGT59zK667MY4-14IfJMbsvZlBhcpfmErsIl/s1600-h/bidadariku.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 219px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrq6Ag2B84Glxq2BRz4GPXS8ddMOoCM0o_kdgXUHAmOGHuEG4I_iT-T8GfNsAHTzdyfl6CnZ5xOmq2Nx2vM8aNLWBxuahxYNICDGT59zK667MY4-14IfJMbsvZlBhcpfmErsIl/s320/bidadariku.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5260750050304134114" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Bidadariku,<br />Namamu tak terukir<br />Dalam catatan harianku<br />Asal usulmu tak hadir<br />Dalam diskusi kehidupanku<br /><br />Wajah wujudmu tak terlukis<br />Dalam sketsa mimpi-mimpiku<br />Indah suaramu tak terekam<br />Dalam pita batinku<br />Namun kau hidup mengaliri<br />Pori-pori cinta dan semangatku<br /><br />Sebab<br /><br />Kau adalah hadiah agung<br />Dari Tuhan<br />Untukku<br />Bidadariku<br /><br /><span style="font-style: italic;">Puisi Fahri di Buku Diarinya (Ayat-ayat Cinta)</span></span><br /><div class="fullpost"></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-44421556405040829172008-10-22T06:32:00.005+07:002008-10-22T19:53:25.444+07:00Oase "Upin dan Ipin"<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5KlVx3tarSXScsc7OoPVDnNI84SlQotYQ9AHRXHiCJjfgKbFTyEMGHQiBaRlGBk7gTbhHG7kA1PuRY59iRQlmeb2wPPnidMavQYIaS6ObFbboQrdf3aXWjO2Lyr_m-tMc-SQe/s1600-h/upin+dan+ipin.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 170px; height: 139px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5KlVx3tarSXScsc7OoPVDnNI84SlQotYQ9AHRXHiCJjfgKbFTyEMGHQiBaRlGBk7gTbhHG7kA1PuRY59iRQlmeb2wPPnidMavQYIaS6ObFbboQrdf3aXWjO2Lyr_m-tMc-SQe/s320/upin+dan+ipin.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5259769996759733394" border="0" /></a><br />Maraknya film-film tontonan anak-anak yang tidak mendidik, sebutlah sinchan yang bagi orang dewasa katanya "lucu", patutkah ditiru prilaku sinchan dan ayahnya saat bertemu seorang gadis, selalu saja mereka menyempatkan diri untuk menggoda atau mengganggu dengan berbagai cara "kreatip", dan buat stasiun yang menyiarkannya tersebut bisa termasuk dalam pelanggaran KUHP pasal 281-283, seserius itu kah? setidaknya adat bangsa berbudaya dan norma agama hal tersebut tidak etis.<br /><div class="fullpost"><br />Sebut saja teletubbis yang sempat menjadi tren tontonan anak-anak. Banyak kritikan terhadap film rekaan Anne Woods dan Andrew Davenport tersebut salah satunya adalah tentang <a href="http://www.dudung.net/artikel-bebas/kampanye-homoseks-teletubbies.html">kampanye kaum gay</a>. Film yang pertama kali muncul di Inggris tahun 1995 tersebut akhirnya mulai dikurangi penayangannya karena kritikan-kritikan tersebut. Never too late, Hanya saja patut disayangkan sikap proaktif badan penyiaran Indonesia kepada stasiun-stasiun TV yang menayangkan siaran-siaran yang dikecam diluar (red, Barat) tapi kok ditayangkan di Indonesia ya?<br /><br />Bagai oase, kemunculan serial kartun dari Malaysia Upin dan Ipin harus kita acungi jempol dan patut ditiru. Film Animasi berdurasi singkat ini memiliki alur cerita yang sangat sederhana tapi penuh nasehat bahkan untuk orang dewasa pun. Misalnya pada episode 01 yang berjudul Sahur, bagaimana ibu upin dan ipin sabar dalam mengajak anak-anaknya bersahur dan menerangkan arti puasa kepada anak-anaknya atau pada episode 12 tentang "Kisah dan tauladan", bagaimana Upin dan Ipin menjadi tauladan di kelasnya karena berpuasa sehari penuh.<br /><br />Memburu rating dan Mengajar moral etika, apakah dua hal yang berbeda? ini tentu saja pertanyaan bodoh. Memburu rating adalah kerjaan para stasiun TV bagaimana pun caranya (red, menghalalkan segala cara). Dan Mengajar Moral etika adalah kerjaan para guru agama di SD, SMP, SMU ya kan?. Hmm...<br /></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-52142388806531155682008-10-20T00:41:00.015+07:002008-10-20T03:02:53.742+07:00Banyak tidur membuat kita lebih gemuk?"Gemuk itu makmur", seringkah kita berpendapat seperti itu?. Dalam dunia kesehatan, gemuk itu malah rentan dengan penyakit. Menurut Dr Samuel Oetoro, MS SpGk dalam sebuah artikelnya yang berjudul Pilih Gemuk atau Sehat? , sekarang orang gemuk bukan sekadar penampilan, tetapi bisa dikatakan sakit, karena metabolisme di dalam tubuhnya terganggu. Kegemukan atau obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan (kelebihan berat badan bisa juga akibat otot seperti atlet binaragawan).<br /><div class="fullpost"><br />Berbagai macam cara dilakukan orang untuk tetap membuat badan tidak tambah cepat mengembung alias bertambah gemuk. Dengan menjalankan diet yang ketat, puasa karbohidrat, atau ada pula dengan diet menurut golongan darah, misalnya dengan golongan darah O berarti cocok untuk makan daging-dagingan dan dietnya sayuran, dan yang memiliki golongan darah A dan AB sebaliknya. Dr. Peter J.D'Adamo pada tahun 1996 melakukan sebuah research tentang diet menurut golongan darah ini mengemukakan panjang lebar tentang diet dengan cara ini dalam sebuah buku hasil risetnya Eat Right For Your Type.<br /><br />Orang gemuk setelah bertahun-tahun akan rentan terkena berbagai penyakit degeneratif seperti timbunan lemak di hati yang makin lama hatinya rusak, hipertensi, stroke, penyakit jantung, gangguan lutut, kanker payudara bagi wanita, infertiliti (kemandulan).<br /><br />Untuk mengetahui apakah tubuh kita masih normal atau "overweight" bisa ditentukan dengan menghitung Index Massa Tubuh kita.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis04GYIoEh-SmDUZGsQ74ZcnNAMkL2hdMsuF7t2vxVuCcJfFf1WRvBAcQCibWn812xDSuYY0_1gnZy-yDt51f-zan8XMH-vf1Lp-rOSz9JGP36DpiVzGHPfisA2CPyBLcFdMv7/s1600-h/imt.bmp"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 281px; height: 83px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis04GYIoEh-SmDUZGsQ74ZcnNAMkL2hdMsuF7t2vxVuCcJfFf1WRvBAcQCibWn812xDSuYY0_1gnZy-yDt51f-zan8XMH-vf1Lp-rOSz9JGP36DpiVzGHPfisA2CPyBLcFdMv7/s200/imt.bmp" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258952193820291362" border="0" /></a>Misalnya Berat Badan = 60 kg trus Tinggi Badan = 1.6 m. maka IMT kita sama dengan 23.4. Lalu dengan tabel di bawah kita bisa mengetahui kita masuk dalam golongan orang yang "makmur" atau tidak.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv9N4lohyphenhyphen2kAzx7JYeM_37Oh2xn8UcMPRB9Gfcr8etKmFdFJTiC_nQGMQypDQ61Y1HsvgotibHggXD9DchHX-qO1eSRX9x4kNmZqwtdqChiiOIu1ZJeOiTVCBM4v3K7fiTA_wf/s1600-h/untitled.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 522px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv9N4lohyphenhyphen2kAzx7JYeM_37Oh2xn8UcMPRB9Gfcr8etKmFdFJTiC_nQGMQypDQ61Y1HsvgotibHggXD9DchHX-qO1eSRX9x4kNmZqwtdqChiiOIu1ZJeOiTVCBM4v3K7fiTA_wf/s400/untitled.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258956708820095186" border="0" /></a>Kalau Anda masuk dalam kategori kelebihan berat badan, maka Cara Menurunkan Berat Badan Yang Dianjurkan adalah<br /><br />1. Diet<br /><ul><li>Makan teratur (2 atau 3 kali sehari) dengan gizi seimbang.</li><li>Kurangi jumlah makanan terutama sumber energi</li><li>Kurangi makanan yang berminyak, berlemak atau bersantan karena memberikan energi yang tinggi.</li><li>Kurangi konsumsi gula dan makanan yang manis, karena makanan tersebut juga menghasilkan energi yang tinggi.</li><li>Makan banyak sayuran dan buah-buahan karena makan tersebut banyak mengandung serat.</li><li>Hindari minuman beralkohol karena merupakan sumber kalori dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.</li></ul>2. Olah raga dan kegiatan fisik<br /><ul><li>Olahraga secara teratur selama ½ - 1 jam minimal 3 kali seminggu.</li><li>Pilihlah olah raga yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan.</li><li>Tingkatkan kegiatan fisik sesuai yang dilakukan sehari-hari</li></ul>Ada satu pertanyaan ketika membaca artikel tentang cara menurunkan berat badan ala www.gizi.net di atas. Apa ada hubungannya tidur dengan kegemukan?<br /><br />Entah dengan anda, mitos yang saya ketahui sejak dari dulu adalah orang yang banyak tidur bisa membuat kita tambah gemuk. Bagaimana menurut anda?. Setelah menanyakan kepada om google akhirnya ribuan artikel membahas korelasi antara keduanya dan mengejutkan bahwa ada artikel yang berpendapat bahwa kurangnya tidur alias begadang malah membuat berat badan badan kita semakin bertambah.<br /><br />Seorang dokter di Bali, dr. I Made Cock Wirawan, S.Ked menuliskan dalam artikelnya yang berjudul Turunkan Berat Badan Dengan Tidur. Berikut pemaparannya;<br /><br />Para ahli di bidang kedokteran sejak jaman dahulu percaya bahwa beberapa hormon mulai bekerja saat anda tidur. Dua diantaranya adalah leptin dan ghrelin. Kedua hormon ini bertanggung jawab dalam membangkitkan selera makan. Pernahkah anda merasakan kehilangan nafsu makan setelah malam sebelumnya anda begadang? Kedua Hormon inilah yang menjadi biang keroknya.<br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS2_ru8WAq0FS7gtpFg2Vjwmob3n8n_At-Dpbl-bQdS4Z2oXei_COiTgBourqG5_qlxDPt1misbxaatXuPxSlg4ydxZL4OzUaLBRaqf4yWabBcnP6t3G8k1e81zMSokcnUIQ8I/s1600-h/Leptin.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 161px; height: 164px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS2_ru8WAq0FS7gtpFg2Vjwmob3n8n_At-Dpbl-bQdS4Z2oXei_COiTgBourqG5_qlxDPt1misbxaatXuPxSlg4ydxZL4OzUaLBRaqf4yWabBcnP6t3G8k1e81zMSokcnUIQ8I/s320/Leptin.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258957203458583906" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">Leptin</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYK3LO-AVNSH6YW_FOcHv8QTit1ZWw5fgte06GhiKUcSqywfuikQe7lHTXfdUcmIxxRCIyuphhxP-tSasde7ZJnThwTwywIm49KiIe3nbZiNZAlSo4Acimpe0qq7bHbPbP03xJ/s1600-h/ghrelin.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 165px; height: 115px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYK3LO-AVNSH6YW_FOcHv8QTit1ZWw5fgte06GhiKUcSqywfuikQe7lHTXfdUcmIxxRCIyuphhxP-tSasde7ZJnThwTwywIm49KiIe3nbZiNZAlSo4Acimpe0qq7bHbPbP03xJ/s320/ghrelin.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5258957209957275138" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">Ghrelin</span><br /><br /></div>Ghrelin merangsang selera makan anda sehingga membuat anda merasa lapar, sementara leptin bertugas mengirimkan sinyal ke otak saat perut anda kenyang. Jadi, satunya membuat anda merasa lapar sementara yang lainnya membuat anda merasa kenyang.<br /><br />Lalu bagaimana hubungan kedua hormon ini? Kekurangan tidur akan menurunkan kadar leptin sehingga membuat anda tidak merasa kenyang meskipun anda sudah cukup makan. Tidur yang tidak cukup juga akan menyebabkan kadar ghrelin meningkat sehingga selera makan anda dirangsang hal ini akan menyebabkan anda selalu merasa lapar dan keadaan ini sudah tentu tidak bagus untuk program penurunan berat badan. Kesimpulannya, bila anda kekurangan tidur maka secara tidak langsung berat badan anda akan meningkat.<br /><br />Beberapa penelitian menunjukan hasil yang sama yaitu pada orang yang tidak tidur dengan semestinya, kadar leptinnya akan menurun sementara kadar ghrelin akan meningkat. Selera makan orang ini meningkat secara signifikan. Minatnya terhadap karbohidrat dan makanan yang berkalori tinggi juga meningkat hampir 45%.<br /><br />Jadi, bila saat ini anda sedang menjalani program penurunan berat badan, selain anda mengatur konsumsi diet dan olah raga, anda juga harus cukup tidur. Delapan sampai sembilan jam sehari sudah cukup.<br /><br />Tidur tidak hanya mengembalikan kondisi tubuh anda tetapi juga membantu anda menurunkan berat badan, pembentukan otot, perbaikan jaringan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh.<br /><br />Hmm jangan-jangan bang roma sudah mengetahuinya dari dulu kali yah? "Begadang jangan begadang"</div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-76827921506613348662008-09-21T00:14:00.010+07:002008-09-21T02:40:25.741+07:00The poor<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://swaramuslim.net/images/uploads/pengemis-04.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 0px 3pt; float: left; cursor: pointer; width: 90px; height: 109px;" src="http://swaramuslim.net/images/uploads/pengemis-04.jpg" alt="" border="0" /></a>There was a time, when sitting in a cafe, an old woman came to me. She looked weak and hadn't a lunch. So I gave her some thousands, hope her got a lunch.<br /><br />In the middle of the night on my way to home, it was raining. Then I looked for a shelter and finally found it. On the downpour, two wet boys came to me to ask for money to get some dinner..Oh My God..How poor. Then I gave them some. Some moment, I guessed him 31 years old, a guy came and called the boys. He asked the boys,"What do you get today boys?."<br /><div class="fullpost"><br />Then I realized the guy used the poor boys to earn money all day long for his own.<br /><br />At the moment, I promised on my self to not give anything to poor anymore. For four months, I refused to give money to the poor, even while walking with my friends and they come, I told my friend to not give them anything and telling him who behind the poor.<br /><br />Till one moment, when I prayed Isya. The Imam said:<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeOPCx00SJWRbILj6kgvjplmBOcX8BJrluBI2O5CkpgLq9IugU-sju0KHf-imehHd8b97dguJ8LnbPVFfL0czO38N-XQM4-b_NFdCanTcVSKqOcdbNa7jyJGd4AXgictCtYrhZ/s1600-h/Surah_Al_Maun.gif"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 452px; height: 193px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeOPCx00SJWRbILj6kgvjplmBOcX8BJrluBI2O5CkpgLq9IugU-sju0KHf-imehHd8b97dguJ8LnbPVFfL0czO38N-XQM4-b_NFdCanTcVSKqOcdbNa7jyJGd4AXgictCtYrhZ/s400/Surah_Al_Maun.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5248178762763678402" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><blockquote><span style="font-style: italic;"> In the name of Allah, the Beneficent, the Merciful.</span><br /><ol style="font-style: italic;"><li>Have you considered him who calls the judgment a lie?</li><li>That is the one who treats the orphan with harshness.</li><li> And does not urge (others) to feed the poor.</li><li> So woe to the praying ones,</li><li> Who are unmindful of their prayers</li><li> Who do (good) to be seen,</li><li> And withhold the necessaries of life.</li></ol></blockquote> Forgive me God...<br />just like a slap to what I've done...<br />Finally, I realized that to refuse giving some to the poor was wrong. But remember the guy using the poor boys, so I will give them food to eat not money...Thank's God to remind me<br /><br /><span style="font-size:78%;">gambar diambil dari <a href="http://swaramuslim.net/">swaramuslim.net</a></span><a href="http://swaramuslim.net/"></a><br /></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-2792173136104749472008-09-17T18:01:00.017+07:002008-09-18T09:34:27.723+07:00Khalifah dan Gubernur Miskin<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx34ANrRgTqeR9L7ZdWUdFdxUzWdLox08aHr0-WTZ0Uqao4hEQen50QnkPzu1JX9S_6NoE6nk0f6zWU_LHvjkSQZ1kRq7xsV3kFkVAFxx6WHwhce3GPYTZfiRxs7duphpkLqRw/s1600-h/610008280_5dc4c208a6.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx34ANrRgTqeR9L7ZdWUdFdxUzWdLox08aHr0-WTZ0Uqao4hEQen50QnkPzu1JX9S_6NoE6nk0f6zWU_LHvjkSQZ1kRq7xsV3kFkVAFxx6WHwhce3GPYTZfiRxs7duphpkLqRw/s200/610008280_5dc4c208a6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247035844395678322" border="0" /></a>Khalifah Umar bin Khattab (semoga Allah meridhainya), mengangkat seorang shalih bernama Said bin Umair sebagai gubernur di kota Homs, Syiria. Tidak lama kemudian, datanglah utusan penduduk kota Homs menghadap Khalifah Umar bin Khatab ra yang terkenal adil dan menyayangi rakyatnya.<br /><br />Khalifah Umar memberi titah kepada mereka,"Tulislah nama-nama orang miskin di daerah kalian untuk aku beri bantuan dan harta baitul mal!"<br />Mereka pun segera menulis nama-nama orang fakir dan miskin. Dalam daftar itu tertera juga nama Said bin Umair; Gubernur Homs.<div class="fullpost"><br />Umar kaget, seketika itu beliau bertanya menyelidik,'Siapa Said bin Umair ini?"<br />Utusan itu menjawab."Gubernur kami."<br /><br />Gubernur kalian itu fakir?'tukas Umar terheran-heran.<br />Utusan itu menjawab,"Ya, benar, demi Allah. Sudah berhari-hari dapurnya tidak mengepul. Tidak ada makanan yang dimasak."<br /><br />Mendengar laporan itu Khalifah Umar menangis, dia lalu memasukkan uang seribu dinar ke dalam kantong dan berkata,"Berikan ini kepadanya untuk hidupnya."<br />Ketika utusan itu kembali ke kokta Homs dan menyerahkan pada gubernur mereka kantong berisi seribu dinar.<br /><br />Seketika itu, dia berkata,"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un..Innalillahi wa inna ilaihi raji'un...!"<br />Gubernur itu berkata demikian, seolah-olah telah tertimpa musibah besar.<br />Mendengar perkataan suaminya yang berbeda sedih seperti itu, istrinya bertanya,"Ada apa?Apa yang terjadi? Apakah ada hal yang tidak baik yang menimpa Amirul Mukminin?"<br /><br />Said menjawab,"Lebih dari itu. Saat ini aku kedatangan dunia yang hendak merusak akhiratku."<br />Istrinya lalu menjawab,"Lenyapkan saja dunia itu!"<br />Sementara, dia tidak tahu sama sekali perihal seribu dinar yang kini ada di tangan suaminya.<br />Said bertanya,"Istriku, apakah kau akan membantuku untuk melenyapkannya?"<br />Sang istri menjawab,"Ya."<br />Tidak menunggu waktu lama, hari itu juga Said bin Umair membagi-bagikan seribu dinar yang dikirimkan Khalifah Umar untuk dirinya itu, kepada fakir miskin yang ada di kota Homs<br /><br />Beberapa bulan kemudian, Amirul Mukminin Umar bin Khatab ra mengunjungi kota Homs untuk mengetahui keadaan rakyatnya. Dia menemui penduduknya dan menanyakan apa saja yang dilakukan gubernur mereka, Said bin Umair.<br /><br />Para penduduk menyampaikan rasa terima kasih dan memuji kebaikan Said bin Umair. Namun, mereka mengadukan gubernurnya itu kepada Umar, tiga hal yang dilakukan Said dan tidak mereka sukai. Seketika itu, Umar memanggil Said untuk berdiri di hadapan rakyatnya.<br />Lalu Umar berkata pada mereka,”Apa yang kalian keluhkan tentang gubernur kalian? Katakanlah!”<br /><br />Mereka menjawab,”Dia sering terlambat keluar dari rumahnya untuk menemui rakyatnya. Biasanya dia baru menemui kami ketika hari sudah sangat siang.”<br />Amirul Mukminin Umar memandang Said bin Umair dan memintanya untuk menjawab keluahan rakyatnya.<br /><br />Said pun berkata,"Demi Allah, sesungguhnya aku tidak suka membuka masalah ini. Keluargaku tidak memiliki pembantu. Aku membantu mereka membuat adonan roti. Lalu, aku menunggu sampai siap. Kemudian, aku membuat roti dan aku siapkan untuk sarapan mereka. Setelah itu, aku wudhu dan keluar untuk bekerja menemui rakyat.”<br /><br />Umar lalu berkata,”Apa lagi yang kalian keluhkan?”<br />Mereka berkata,”Pada waktu malam dia tidak mau membukakan pintu untuk siapa saja.”<br />Said menjawab,”Demi Allah, sebenarnya aku tidak suka menjelaskan hal ini juga. Aku membagi waktuku. Waktu siang untuk manusia dan waktu malam sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah Azza Wa Jalla.”<br /><br />Umar kembali berkata,”Apa lagi yang kalian keluhkan mengenai tindakannya?”<br />Mereka menjawab,”Setiap bulan dia memiliki satu hari yang tidak bisa diganggu siapa saja.”<br />Umar berkata,”Apa jawabanmu tentang hal itu, Said?”<br />Said menjawab,”Aku tidak memiliki pembantu yang mencucikan pakaianku. Dan aku juga tidak memiliki pakaian kecuali yang aku pakai ini. Pada hari itu, aku mencuci pakaianku dan aku tunggu sampai kering. Sehingga aku tidak bisa menemui mereka. Aku menemui mereka ketika pakaianku telah kering dan itu biasanya hari sudah sore.”<br /><br />Seketika Umar berkata,”Segala puji bagi Allah yang tidak mengecawakan prasangka baikku padamu!”<br /><br /><span style="font-style: italic;">Disadur dari Buku Ketika Cinta Bertasbih...</span><br /><span style="font-style: italic;">Kang abik....</span><br /><span style="font-style: italic;">Menjelang buka puasa di Makassar</span></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-78089875664987904612008-09-16T20:14:00.007+07:002008-09-18T00:33:42.186+07:00Teror Sms Lucu pas Ramadhan..<img style="margin: 0pt 10px 0pt 0pt; float: left; width: 147px; height: 125px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrnj0z3iUZIrMY9Nt4p82UezjnOUUYBvTszD46228Rf-F1E8r4wlbIDuloQNhC0qh8gyz3rtS4jnp2JfSvSygEpCkbxLbhlbAYkFKKBghCC06-croNdu028xJ5cpj7kUoBZ-ZT/s320/istock_sms+copy.jpg" />Hari ke 16 Ramadhan. Seyogyanya kuantitas Ibadah kita ikut juga meningkat, dikarenakan kesempatan ini mungkin yang terakhir. Btw kali ini ane ngebahas mbludaknya kuantitas inbox smsku yang mulai jam 12 malam sampe sahur, ga berhenti bunyi. Hiperbolik banget ye... diandaikan sms yang masuk tu banyak..dibanding jam2 laen, pada jam berapa kuantitas inbox hp anda yang terbanyak smsnya masuk?<br /><br />Ada pesan yang sangat sesuai dengan suasana Ramadhan, menyentil nurani tuk lebih meningkatkan kualitas puasa. Tapi kebanyakan sms yang masuk itu sangat jenaka walau beberapa juga agak garink..hehe..yang penting niatnya kan?.. Silaturahmi terjaga..Berikut ada beberapa contohnya;<div class="fullpost"><br />1 pohon Bz jd hutan,.<br />1 sEnyum bZ jd pRshBtn,<br />1 sNtUhn bZ jd pRhtian,<br />1 shBt SpRti mU bSa<br />mEmbwt hDp iNi mNjd iNdah..<br />m3t pu4sa 5ob4t...<br /><br />SeNin=Pmotretan<br />Slasa=Syutin9<br />RaBu=ReKaman<br />KaMis=Live Show<br />JuMat=juMpa peRs<br />saBtu=KonSer<br />Mgg=jln2<br />Tuh Liat!<br />Biar ssibukx aq, aq ttp sms qm<br />Bwt nanyain, gimana kabar?<br /><br />Ad mangGa,ad mangGis.<br />Gxngka gw manis.<br />Ad sukun, ad duren.<br />Yaa ampun,. gw keren.<br />Ad gula ada semuT<br />iih gila..gw iMut..<br />Ada Lada, ada coBek..<br />Y9 Baca kok jelek?<br /><br />Fren, aq mo minta tolong neh<br />punya kenalan ga di polis.<br />Aku lagi ditahan di kantr polisi.<br />Trus aq kyk kejebak gitu.<br />tolonglah fren.<br />Alasan polisi nangkap aq krn<br />aq imut2 dan gagah. Itukan bukan salahq..<br />hehe<br /><br />Eh km msi inget g wkt qt msi kcl,<br />wkt qt naek oplet breng<br />wkt itu qm keluarin muka km kjendela<br />truz aq kluarin pantatq kjendela..<br />'n kt org2 pd blg klo qt KEMBAR!!<br /><br />Aq Mo cUrhat,.Blh G..?<br />aq G tAu Mo c'rhat k'sp lg, aq cm<br />P'rcya qM. Mlm iNi aq nangis tRuz.<br />Aq dah G Thn Dihina oRg2..S'lama iNi..Ht qOe<br />Sakit.!? Pedih Rsx D'nGr Kata2 mRk..aq S'dih Krn<br />oRg2 Slalu Blg aq ganteng,gagah, BAeklah,pErfeclah..<br />aq Bingung Dgn smua iNi..<br />bntU aq yah!<br /><br />M3t t3nGh Malm sobat..aQ mW Mnt tlng,<br />Bgt tD Siang Aq baru diKubrKan tp taLi<br />Kain aQ lp dibuka,,,Skrg Aq Ad di Jendla kMr kM,,,<br />Bukain Donk..!<br /><br />Jika Kau kecewa<br />Dan b'sedih<br />Karena dilukai<br />Izinkan aq hadir<br />Merawat lukamu<br />KArena aku....<br /><br />Jual plester<br />Rp 500 satu..<br />MAu ga?<br /><br />>TEmpe pNyet Rsa taPe,<br />idih da mOnyet pEncEt2 Hape.<br />>jMbu MenTe WaRa MeRah,<br />Wah..si MonYet Mulai MraH.<br />>TAhu pDes bKin Mulez,<br />HAyoo..Si MonYet mW ngeBaLez..<br /><br />Hehe ada-ada aje yah, smsan gratis menjelang malam yang diselenggarakan bbrp provider<br />membuat hubungan silaturahmi cair kembali. Bagusnya karena pas Ramadhan jadi bisa<br />saling mengingatkan "sahur". Hanya saja pesan saya jangan kebanyakan, bisa<br />garink jadinya..atau orang nganggap kita lg neror..hehe. Apa apa yang<br />kebanyakan mubazir namanya..ya ga? satu pesan tiap orang setiap malam..cukuplah..<br />dan luruskan niat aja, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk momen Ramadhan<br />ini..met puasa ye</div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-86921311532268132242008-09-15T01:12:00.004+07:002008-09-18T00:47:01.603+07:00Hari Pertama Terapi " No smoking"<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://i138.photobucket.com/albums/q273/peilo2006/no_smoke-1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 180px; height: 120px;" src="http://i138.photobucket.com/albums/q273/peilo2006/no_smoke-1.jpg" alt="" border="0" /></a>Perasaan susah banged ninggalin kebiasaan yang tidak tau munculnya kapan ini..setau saya awalnya hanya ikut-ikutan (sebatang dua batang) dan akhirnya jadi ketagihan (minimal sebungkus/hari). Bersyukur karena momen puasa ini juga yang menguatkan niatku menghilangkan kebiasaanku yang satu ini. Sederhana saja, siang kok perasaan mau ngerokok ilang tak berbekas yah? berarti bisa diilangin donk..Amiin<br /><br />Hari pertama ini, ane pelajari dulu kapan kemauanku sangat kuat untuk smoke muncul, dan hasil investigasiku;<div class="fullpost"><br /><br />1. Saat lagi sendiri, menunggu seseorang, atau lagi ga ada aktivitas.., munculnya perasaan ingin smoke dikarenakan ga tau mo ngapain trus daripada bengong sendirian mending..smoke deh.<br /><br />2. Lagi Rame tapi kita ga ada teman ngobrol, spy keliatan macho trus ga scupit alias ga bodo..smoke deh<br /><br />3. Ketemu dengan komunitas yang mayoritas merokok..ini mah dah pasti...<br /><br />4. Habis makan, apalagi yang pedes-pedes<br /><br />Akut..bisa dibilang akut seeh waktu lagi sakaw..banyak cerita konyol klo stok rokokku lg ga ada..tp ga usah diceritain yah..aib. Klo diingat-ingat jadi geli sendiri..yo wes..hari pertama terapi mudah-mudahan lancar dan sukses terhindar dari godaan setan bentuk manusia yang lagi smoke dan menimbulkan napsu pengen smokku..ada ada aje..hehe...Amin deh<p></p></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-66857025396385854432008-08-29T18:47:00.004+07:002008-09-18T02:27:58.058+07:00Marhaban Yaa Ramadhan<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://almascatie.files.wordpress.com/2007/08/atsungu.png"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px;" src="http://almascatie.files.wordpress.com/2007/08/atsungu.png" alt="" border="0" /></a><span style="font-size:78%;">gambar dari <a href="http://almascatie.files.wordpress.com/2007/08/atsungu.png">almascatie</a><br /><br /></span></div><div style="text-align: center;">11 bulan kadang-kadang rutinitas duniawi melupakanku dengan yang di atas.<br />Semoga sebulan ini megembalikan momentum uhrawiku..<br />Banyak bersyukur...<br />bahwaku masih menginjakkan kaki di bumi-Nya..<br />menghirup udara anugrah-Nya..<br />beratap langit kuasa-Nya..<br />Marhaban Yaa Ramadhan....<br /></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-39021672935615208762008-07-22T14:03:00.009+07:002008-09-18T02:34:33.298+07:00New Project<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2PWfc1hsmXPY-XCiXUtMLr90XYgRUOZbg7SU2wUDIdK18uwBkzeK7UYQOb-Jr_BnrOPjRURcaE5uDNOR8H9KBotARpFzEck8QB88bNwfh6agVCJeiTwV1asn7-TzagZKBePUm/s1600-h/images.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2PWfc1hsmXPY-XCiXUtMLr90XYgRUOZbg7SU2wUDIdK18uwBkzeK7UYQOb-Jr_BnrOPjRURcaE5uDNOR8H9KBotARpFzEck8QB88bNwfh6agVCJeiTwV1asn7-TzagZKBePUm/s320/images.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5225766149090044354" border="0" /></a>Sejenak terhenyak melihat kalender usang di meja kamarku, Juli 2008. Terasa baru kemarin merayakan tahun baru..sekarang sudah melewati seperdua tahun 2008. Halaman rumah yang penuh pepohonan mengingatkan kembali masa-masa saat kecil dulu, pernahku ditolong oleh ketinggian pohon jambu itu saatku hampir diterkam kucing kelaparan dua puluh tahun yang silam, juga lapangan badminton depan rumah yang membuatku sempat mewakili kejuaraan badminton tingkat SD se-Makassar.<br /><br />Kualifikasinya saat itu bukan karena siapa yang jago maen. Tapi berhubung kejuaraan badmintonnya tinggal sehari, jadi guru menanyakan siapa yang bisa mewakili lomba badminton tsb?. Maka serempaklah seruangan menyuarakan suara bulatnya "imraaaan paak", mereka kompak memilihku karena depan rumahku ada lapangan badminton, dan yang tinggal dekat lapangan badminton pasti jago maen badminton, alasan yang sangat sederhana.<div class="fullpost"><br /><br />Menyesal saat itu mengapa lapangan badminton itu kusia-siakan, setiap hari ke lapangan tersebut hanya untuk memunguti bulu ato cook, ada kepuasan tersendiri setelah melem kembali bulu-bulu yang sudah rusak dan menggosok kepalanya dengan air sehingga tampak baru kembali lalu kumasukkan ke dalam tempatnya yang silinder, besoknya kutawarkan lagi ke bapak-bapak yang mau main badminton. Puas melihat hasil kreativitasku di pake oleh orang lain walau tidak bertahan lama. Hasil pertandingan badminton SD esok harinya pun dapat ditebak cuma sampai babak kualifikasi.<br /><br />Sesaat masih seperti kemarin, baru saja kutuliskan dalam diari tahun 2004 ku. Cita-citaku yang ingin kuwujudkan adalah keluar dari daerah kecamatan yang selama 24 tahun tak pernah kutinggalkan sehari pun. Rumah dan sekolahku dari TK SD SMP SMU bahkan kuliah pun di kecamatan yang sama. Dengan afirmasi yang kuat mungkin alam sudah bosan merespon kilatan-kilatan impianku. Pada penghujung tahun 2005 kulaju speda motorku bersama rintik hujan dan seorang teman kuliah menuju bandara.<br /><br />Temanku itu akan berangkat ke jakarta untuk mengikuti Tes masuk Badan Meteorologi dan Geofisika, iriku dan bangga dalam hati memiliki teman yang punya semangat seperti arai dan ikal. Sesak dada ini ingin melepas kepergian temanku itu, ke kota yang juga impianku dari kecil yang hanya bisa ku nonton di tv. Pilihanku saat itu adalah ingin melanjutkan S2 di universitas yang juga masih di tamalanrea, atau merantau ke luar sulawesi, walau bukan tuk sekolah hanya pelampiasan cita2 kecilku, hanya ingin keluar dari rutinitasku yang bagai dalam tempurung tamalanrea.<br /><br />Tibalah saat berpamitan, namun seorang temanku yang juga akan berangkat ikut ujian ke jakarta belum juga datang, padahal semua boarding pass telah diambil, yang artinya tiket tidak bisa dibatalkan lagi, kata calo penjual tiket yang perawakannya agak tinggi dan agak sedikit garang, mungkin takut kalau temanku yang memesan lewat telpon itu tidak jadi berangkat, jadi dipasanglah muka garanknya agar kami terus menghubungi teman kami yang belum juga terlihat tanda-tanda akan datang di bandara ini.<br /><br />Kulirik jam dinding bandara, lima menit lagi pesawat boarding. Empat menit..tiga menit, detik-detik sebelum pemberangkatan yang takkan mungkin kulupakan. Temanku yang satu itu masih tidak menampakkan tanda-tanda kedatangannya ke bandara. Ini berarti akan menghambat keberangkatan teman2 ku yang lain, atau kata calo itu itu, tiket yang akan hangus ini harus diganti..lima ratus ribu, saat itu walau kami bertujuh mengumpulkan uang saat itu pun tidak akan cukup tuk mengganti tiket.<br /><br />Akhirnya saya pun tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulutku saat itu, " bang, punya no. rek ga? nanti saya aje yang berangkat, minggu depan sa transfer uangnya ke rekening abang, gimana?" sesaat tapi tidak bisa ditarik lagi kata-kataku yang menyesal kukatakan karena klo diiyakan sama abang calo itu, berarti saya harus berangkat dengan baju di badan tanpa tas, bekal apapun, uang di dompet pun cum 12.000 tidak lebih, bahkan hp pun saat itu masih belum punya dan seminggu tuk mengganti uang calo itu dari mana, tapi melihat mukaku yang penuh keyakinan, abang itu lantas mengatakan...."yaaah dari pada hangus, nih, tapi awas yaah!!", begitulah kronologis pemberangkatanku ke luar dari tempurung secara tidak sengaja alias konyol....<br /><br />Dua tahun telah berlalu, saya pun telah bekerja dalam sebuah perusahaan konsultan. Senangnya bukan main, dulu yang mondar-mandir di tamalanrea terus, sekarang bisa kemana-mana. Akhirnya kunikmati juga pekerjaan itu yang pas dengan jiwa explorerku, pertama kali menginjakkan kaki ke suatu daerah yang baru kumasuki, selalu kutunaikan ritual kesyukuranku, yakni menghirup udara sebanyak mungkin hingga memenuhi rongga dada, lalu kuhembuskan pelan-pelan....sembari mengucapkan Alhamdulillah. Mungkin ini pula yang dilakukan colombus saat menemukan pulau atau daratan-daratan baru, pikirku.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgnu7K0NGfFNbKM-mnzyakz-naMriGDRPDqUBhPGuaRS8UTcQbNNZ5HR42MldcFAqUPq4Bd2qhqpsQzEHFrLL-dH1yzl0ulhhqdAoxH_foOHQDHFzuB5ut1yLp5RGuSQMQN9fC/s1600-h/6a00d83451681069e200e54f84558b8834-800wi.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 106px; height: 103px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgnu7K0NGfFNbKM-mnzyakz-naMriGDRPDqUBhPGuaRS8UTcQbNNZ5HR42MldcFAqUPq4Bd2qhqpsQzEHFrLL-dH1yzl0ulhhqdAoxH_foOHQDHFzuB5ut1yLp5RGuSQMQN9fC/s200/6a00d83451681069e200e54f84558b8834-800wi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5225765595637761218" border="0" /></a>Tenggelam dalam rutinitas kantor dua tahun tidak melupakan cita-cita keduaku, yakni melanjutkan sekolah ke luar negeri..sesak dada ini kalau membaca buku jendela-jendela, atau ayat-ayat cinta, tersimpan di otakku bukan alur ceritanya tapi presisi keindahan yang digambarkan para penulis pada tempat para tokoh melamunkan sesuatu, berdiskusi sambil menyusuri trotoar yang penuh lalu lalang puluhan manusia dan kendaraan atau saat para tokoh memandang ke luar jendela kamar tidurnya memandang hamparan riak tinggi rendah bangunan kokoh ala viktoria atau sekedar mengusir burung-burung yang memenuhi taman tempat para tokoh biasa mengambil tempat menunggu seseorang...ugh...<br />Proyek memburu impianku yang terus memenuhi sel-sel otakku kusadari belakangan ini semakin sirna karena realita rutinitas kantor yang membutuhkan kefokusan dalam bekerja. Rel menuju impianku perlahan-lahan mulai mengabur tertutup kabut dan semakin asing tuk kususuri, seperti tak berujung.<br /><br />Bulan juli ini pun ku putuskan untuk keluar dari perusaahaan yang memberiku makan di rantau. keputusan yang sangat sulit tapi demi proyek impianku, harus kuakhiri sekarang juga dan memulai sebuah proyek baru...Sekolah ke luar negeri.....Amiiiiiiin, Thank's to Arai dan Ikal.</div></div>Imran Ma'murhttp://www.blogger.com/profile/17304284516050702378noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-27507777883833247982008-07-06T01:16:00.005+07:002008-09-18T02:40:46.453+07:00The Winner<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://startupblog.files.wordpress.com/2007/10/crowded-city.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 180px; height: 120px;" src="http://startupblog.files.wordpress.com/2007/10/crowded-city.jpg" alt="" border="0" /></a>Ribuan orang yang berdesakan untuk bisa masuk dalam stadion Gelora Soekarno hari itu demi menonton perhelatan akbar dan jarang terjadi, bisa jadi pertandingan ini hanya akan datang sekali seumur hidup Andi. Timnas Indonesia Vs Bayern Munchen. Hanya saja banyaknya orang menyurutkan niatnya yang tadi sangat menggebu-gebu, dan akhirnya memilih pulang ke rumah.<br /><br />Panasnya terik matahari jam delapan di terminal pulogadung mungkin tidak terasa bagi para ratusan pekerja yang memenuhi sesak terminal. Para penjaja asongan silih berganti sahut menyahut menawarkan minuman dingin obat dahaga para penunggu busway, bus-bus dan angkot. Demi tuntutan hidup orang-orang yang dicintai menanti sang kepala rumah tangga membawakan sesuatu yang bisa membuat asap dapur mengepul. Demi orang-orang yang dicintai, panas terik matahari tak terasa lagi.<div class="fullpost"><br /><br />Tapi semangat itu tidak nampak di raut wajah dan mata sayu mansur, sambil menyulut sebatang rokok yang dirogoh dari saku bajunya hanya memandang puluhan orang berebutan tuk bisa masuk ke busway berkapasitas terbatas, melirik ke puluhan pekerja berpakaian rapi memburu angkot jurusan kelapa gading, sia-sia menurutnya, memburu juga tidak akan mendapatkan tempat, pastinya membatin.<br /><br />Andi dan Mansur hanya representasi diri kita yang kadang jika dihadapkan dengan situasi yang sama akan melakukan hal seperti itu pula. Nanti aja deh, besok aja gimana, atau lusa, minggu depan atau bulan depan. Memunculkan sifat menunda-nunda. Padahal banyak orang yang bergantung di pundak kita. Yakin bahwa kita memang mampu untuk melarat dan tidur di kolong jembatan, atau makan sekedarnya, tapi sanggupkah anak kita demikian, tegakah kita melihat orang-orang yang kita cintai setiap hari semakin mempererat tali pinggang untuk tidak memperlihatkan kelaparannya. They love you, but the question is, do you love them? Kita diberi kemampuan untuk menentukan ke mana bahtera ini akan menuju.<br /><br />Fitrah manusia dilahirkan sebagai pemenang. History kelahiran kita yang membutuhkan usaha dan spirit pemenang lah yang membuat kita bisa bertahan dan mampu untuk menyingkirkan sel-sel sperma yang lain pada saat membuahi zygot.<br /><br /><blockquote>Born to be a winner</blockquote>Lalu mengapa kita pasrah dengan keadaan kita sekarang? Sebelum lahir pun kita ditakdirkan untuk jadi pemenang. Menyalahkan alam, menyalahkan orang lain bukan sifat pemenang. Hambatan dan rintangan kita yang harus kita lewati dan sulit adalah diri kita, we make our own limit. Ego melahirkan gengsi yang siap menyengsarakan diri kita sendiri bahkan anak-anak, istri, suami, orang tua kita akan sengsara dengan sifat pecundang kita, the loser.<br /><br /><blockquote>Tidak akan dirubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu merubah dirinya sendiri</blockquote>Pada saat menjalankan shaum, kaum muslimin dihadapkan dengan perang yang sangat dahsyat, walau akhirnya dengan semangat keimanan dan percaya kepada janji Allah SWT, kaum muslimin dimenangkan oleh Allah SWT saat itu dalam perang badar. Saat kembali para sahabat diingatkan oleh Rasulullah, bahwa masih ada perang yang lebih dahsyat dari perang ini. Setengah kaget, para sahabat bertanya: Perang melawan siapakah wahai Rasulullah. "Yakni Perang melawan diri sendiri', Kata Rasulullah.<br /><br />Tabe daeng</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-18281468548968284722008-06-17T13:24:00.003+07:002008-09-18T03:29:42.768+07:00Mencari perusahaan...Pengalaman bekerja dalam sebuah perusahaan swasta adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga. Apalagi bagi kita yang ingin memilih sebuah perusahan atau ingin membuka sebuah Independent Bussines Owner. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan;<br />Yang sangat menarik perhatian saya adalah sebuah perusahaan yang menjanjikan sebuah jenjang KARIR yang jelas. Bukan masalah, mengawali karir sebagai seorang bawahan, atau dipimpin.<br /><br /><blockquote>Bukan seorang pemimpin kalau tidak mau dipimpin</blockquote><br />Dengan kondisi kenaikan pangkat, karir atau gaji yang jelas. Tentu saja akan tercipta atmosfir kerja kompetitif yang nyaman. Dengan suasana kerja yang nyaman, tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan akan tercapai.<br /><br /><div class="fullpost">Yang kedua adalah Company Plan. Rencana perusahaan seperti kompensansi, gaji ke-13, uang lembur atau uang pesangon, bagaimana perusahaan memperhatikan hari pensiun anda misalnya. Ini juga tak kalah pentingnya karena bekerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri tapi juga akan menanggung beberapa orang yang kita "cintai" (istri, suami, anak-anak atau orang tua kita), Pertanyaan selanjutnya adalah apakah perusahaan tersebut memperhatikan anda dan mereka yang anda cintai atau hanya peduli dengan peningkatan omzet perusahaan.<br /><br />Yang ketiga adalah TRAINING. Kesinambungan sebuah perusahaan berbanding lurus dengan kualitas Sumber Daya Manusianya. Dalam hal ini adalah TRAINING untuk mengupgrade wawasan dan skill SDMnya. Skill dan wawasan pegawai sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan di lapangan. Karena tingkat masalah di lapangan yang menuntut penyelesaian yang arif dan seusai sesuai dengan misi sebuah perusahaan.<br /><br />Dalam memilih sebuah perusahaan satu hal yang pasti...<br /><br />Love u'r parents not u'r Boss!!</div>Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-89566726809144822992008-05-28T02:46:00.008+07:002008-09-18T03:43:25.744+07:00Motorku "Boros"Sudah dua bulan motor ini tak pernah lagi kubawa ke bengkel tuk sekedar check up. Mungkin akumulasi penyakit motor butut ini yang membuatku heran sendiri dengan borosnya motor ini. Kalau dulu terisi sepuluh ribu, kadang bisa tahan sampai lima hari, sekarang (kamma-kammane) hanya bisa tahan sampai dua hari. Karena jarum penunjuk bensin motorku ini sudah rusak, jadi ngisi bensinnya pake kira-kira. Kalau sudah ngisi 10.000 berarti pagi di hari kelima motor ini harus kembali mampir di SPBU.<br /><br />Keyakinanku dengan perhitungan ini tentu sudah melewati ujian...hehe, maksudnya kadang-kadang kalau lupa ngisi di hari kelima, maka besoknya sudah pasti akan ada aksi dorong motor yang akan disaksikan oleh orang banyak sepanjang jalan dari rumahku ke SPBU yang lumayan jauh. Tapi hari ini perhitungan salah sodara-sodara, bapak-bapak, ibu-ibu (maap penyakit MC ku kambuh...hehe). Baru hari ketiga, aksi yang lama tidak kulakukan dan dinanti-nanti oleh tetangga akhirnya kulakukan juga, mendorong motor dari rumah sampai SPBU. Something wrong WITH THIS MOTORCYCLE!!!.<br /><div class="fullpost"><br />Maka kuputuskan hari ini juga tuk membawanya ke bengkel. Diutak-atiklah sampai beberapa onderdilnya dilepas dan dicek. Sejam berlalu, akhirnya motorku selesai diservis. Tapi kaget dengan pernyataan tukang bengkel yang mengatakan kondisi motorku baik-baik saja dan sama sekali tidak ada masalah....hmm.<br /><br />Merasa servis kurang memuaskan."Masa seeh pak, Tiga hari terakhir, saya mendorong dua kali lho pak". Tukang bengkel dengan jawabannya," Nda ada masalah kok'.<br /><br />Merasa servis kurang memuaskan."Masa seeh pak, Tiga hari terakhir, saya mendorong dua kali lho pak". Tukang bengkel keukeh dengan jawabannya," Nda ada masalah kok".(paragraf ini keknya diulang deh...hehe..)<br /><br />Setelah menyelesaikan administrasi, kembali kukendarai motorku. Belum habis memikirkan kejanggalan motor yang telah menyiksaku tadi pagi, tepat radius 100 meter di jalanan depanku, seorang orator di tengah kerumunan demonstran meneriakkan "Menolak naiknya BBM, karena menambah kesengsaraan rakyat,....bla..bla"<br /><br />Geli bercampur agak bersalah dengan tukang servis motorku. Ternyata bukan tentang motorku yang boros, tapi harga bensin yang sudah berubah...<br /><br />Perbandingan harga bensin dulu dan sekarang<br /><br />Dulu Rp 10.000 = 2,22 liter<br /><br />Sekarang Rp 10.000 = 1,66 liter<br /><br />Ah jadi malu....BBM Naik lagi tho!!</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-84575505973082993482008-05-22T07:09:00.004+07:002008-09-18T03:52:58.060+07:00Chelsea..chelsea<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv5e8LjPtw8RLuR5TaEauOWXmW8jDaWL7xrXXgQL231T8bSNgPrOv8vquxo4ldw6ZE5waXx2BmbxQkSYINzYS0qnxVhMlCsDYOLN6immCIDw-J5sko6XnL_wsMXeQeiVYSPPU3/s1600-h/noll.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 182px; height: 136px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv5e8LjPtw8RLuR5TaEauOWXmW8jDaWL7xrXXgQL231T8bSNgPrOv8vquxo4ldw6ZE5waXx2BmbxQkSYINzYS0qnxVhMlCsDYOLN6immCIDw-J5sko6XnL_wsMXeQeiVYSPPU3/s200/noll.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5247092958590620626" border="0" /></a><br />A dialog between two brothers after watching the champion final.<br /><br />Akram : why do you watch the Champion final record for 10 times?<br />Imran : I just hope the tenth will be won by chelsea<br />Akram : Chelsea will win, in u'r dream!!!<br />Imran : ......ughUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-18291066946899403482008-05-18T03:13:00.010+07:002008-09-18T03:48:40.384+07:00The show must go on<div style="text-align: justify;">Berkumpul lagi dengan teman-teman setelah sepuluh tahun tidak ketemu asyik kalee yah?<br />Kalimat pertanyaan inilah yang mengawali rencana REUNI SATU DEKADE Angk. 92 - 98 di mailing list.<br /><br />Akhirnya ditetapkanlah reuni dilaksanakan pada tanggal 1-4 Mei 2008 yang pada saat digagasnya acara REUNI ini masih termasuk dalam hari libur bersama. Walau beberapa hari sebelum hari H diputuskan kembali oleh pemerintah (baca: tukang perintah) bahwa libur bersama ditiadakan lagi, tapi tiket pesawat telah dibeli, cuti telah diambil, tiket kapal telah dibooking jauh hari sebelumnya, the show must go on dude!!!.<div class="fullpost"><br /><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_sVqvZaTap5UT6_5T6ML4gwfv3Uo3nJ54LR4bUPZJgrTeXJ3iYlMhgxWRoQyI95WOKjN8YByZAwxipte720_HoYLBHVzFGiIJePRnag8elzarYql-apt89spbtsFZV7NoxGuvSQ/s1600-h/15.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 365px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_sVqvZaTap5UT6_5T6ML4gwfv3Uo3nJ54LR4bUPZJgrTeXJ3iYlMhgxWRoQyI95WOKjN8YByZAwxipte720_HoYLBHVzFGiIJePRnag8elzarYql-apt89spbtsFZV7NoxGuvSQ/s320/15.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5201459896680751810" border="0" /></a><p>Sesaat setelah acara Silaturahmi dengan Ustad dan para santri IMMIM<br /></p><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgG3uYb9RadsOxzDcuczqYldgsGppfAwmi_sXhZhyphenhyphenfMLtEmT9jYA8SMy5Q329EpPQZqRBKLxemkhmnO6HeSINryq6m5SrhwjTyp0LvZ0a6ATg-_FcWKg_0Rn5MgkFfavtF_rCGCA/s1600-h/DSCI0122.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 361px; height: 270px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgG3uYb9RadsOxzDcuczqYldgsGppfAwmi_sXhZhyphenhyphenfMLtEmT9jYA8SMy5Q329EpPQZqRBKLxemkhmnO6HeSINryq6m5SrhwjTyp0LvZ0a6ATg-_FcWKg_0Rn5MgkFfavtF_rCGCA/s320/DSCI0122.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5201459909565653730" border="0" /></a><p>Karena kurang piring akhirnya sepiring berdua, foto sepiring bertiga..maap klo disensor..takut klo ada yang jijay..hehe</p><p></p><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3i3lRjjvP5juLOYdaZvw7-6Cc9DLFUW4XOQUJ5GvEFBgr9q4x1WVfb9XzuJIh8XoHSTqA76qZ370sdbjjqZybQynvzXM3VlN6eP67A561SzS8LjytNVtk5WKKUodzp_QjlyY7rQ/s1600-h/DSCI0171.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 361px; height: 269px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3i3lRjjvP5juLOYdaZvw7-6Cc9DLFUW4XOQUJ5GvEFBgr9q4x1WVfb9XzuJIh8XoHSTqA76qZ370sdbjjqZybQynvzXM3VlN6eP67A561SzS8LjytNVtk5WKKUodzp_QjlyY7rQ/s320/DSCI0171.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5201459913860621042" border="0" /></a><p>".....iiih dah berkumis masih rebutan foto"<br />Foto ini diambil depan Asrama Algazali, sekarang disebut <span style="font-weight: bold;">Santiago Berdebu Stadium</span></p><p><span style="font-weight: bold;"><br /></span></p><p></p><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVTyP-iM3x19i2wii3JERK7KmXqkr9ymMQbe1sNv-qR6-EgnJdZRN-d_zDWXsdBLtyWw8gvVwSwsTDBmRPtBZWTqfJf3jl5rYfqyxIXodvWH8niT8seIZuH-M9oLUL8uRioMxDCw/s1600-h/DSCI0205.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 357px; height: 266px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVTyP-iM3x19i2wii3JERK7KmXqkr9ymMQbe1sNv-qR6-EgnJdZRN-d_zDWXsdBLtyWw8gvVwSwsTDBmRPtBZWTqfJf3jl5rYfqyxIXodvWH8niT8seIZuH-M9oLUL8uRioMxDCw/s320/DSCI0205.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5201459913860621058" border="0" /></a><p>Yang paling kiri di gambar ini masih jombloh lho...hehe</p><p></p><br /><div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6ERcydNVuXApJ9XC3EKqCTEuZ0d4wnKs87auACTl8gBLBVItGC1VMCsbhrbNPfmskF1En8C8uYM4O4x4JCevYGvpWCkOp1MyglZAiE5QJz5b4OcipXqM6Lpzn_4MQU5ym1n2nFQ/s1600-h/DSCI0284.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 353px; height: 265px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6ERcydNVuXApJ9XC3EKqCTEuZ0d4wnKs87auACTl8gBLBVItGC1VMCsbhrbNPfmskF1En8C8uYM4O4x4JCevYGvpWCkOp1MyglZAiE5QJz5b4OcipXqM6Lpzn_4MQU5ym1n2nFQ/s320/DSCI0284.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5201461743516689170" border="0" /></a><p>Jamal Mirdad pun turut meramaikan acara REUNI Alumni IMMIM Angk. 92 - 98..<br />hehe...</p><p></p><p><br /><br />***</p><p></p><p><br /><br />Pernah...<br />ku simpan namamu di kepalaku</p><p>tapi...<br />Pagar itu<br />Masjid itu<br />Kelas itu<br />lapangan itu<br />Dapur itu<br />Sumur itu..<br />berbicara seakan iri karena<br />Sekarang..<br />telah...<br />kusimpan namamu di hatiku<br />Abadi....<br /><br /></div></div></div></div></div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-33476611565624137312008-05-13T17:18:00.006+07:002008-09-18T03:51:42.706+07:0059 KgHari ke hari badan ini semakin susah bergerak saja. Kemarin jawabannya kudapati pasti saat timbangan puskesmas yang kusinggahi sebelum ke kantor menunjukkan berat badanku yang naik hingga 59 Kg. Padahal tiga tahun yang lalu, berat badan ini tidak pernah melewati angka 50 di setiap timbangan yang kunaiki. Sembilan kilo?..<br /><br />Sejak bertemu dengan pekerjaan yang menuntut berhadapan terus dengan komputer, bahkan lembur pun masih dengan komputer. Menjelang tidur depan komputer trus bangun dari tidur masih dengan komputer. (Bill Gates aja kayaknya kalah neh)<br /><div class="fullpost"><br />Kalau dihitung-hitung sehari-hari hampir 8 jam depan komputer, entah itu benar-benar bekerja, atau tampak sibuk di depan komputer alias chating atau ngeblog. Gaya hidup orang kantoran seperti ini, mungkin banyak juga yang merasakan. Selama bertahun-tahun , rutinitas hariannya cuma Kantor-Rumah-Kantor-Rumah-Kantor-Rumah-Kantor-....-....~, secara statistika titik-titik di atas dapat diprediksi 3, 5 atau 7 tahun ke depan. Yah..Masih dengan Kantor dan Rumah. Lalu hubungannya dengan Bertambahnya Berat badan?<br /><br />Nah itu dia, Waktuku tuk membakar kalori dalam tubuh ini yang kurang. Dalam seminggu bisa jadi cuma sekali mendapatkan kesempatan mengeluarkan keringat. Itupun kalau lagi sial, misalnya; mendorong motor kalau kehabisan bensin, atau keringatan karena panasnya kamar kosan(itu seeh tiap hari) atau keringatan karena makan yang pedas-pedas.., trus keringatan saat mikir cara tuk ngeluarin keringat...hehe..<br /><br />Aaku gemuk lagi...<br /><br />Berat Badanku bertambah lagi...(B.I.P)<br /><br />Ada cara ga yah?</div>Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-1042392758460427342008-05-09T10:10:00.008+07:002008-09-18T03:55:47.076+07:00Mungkin<blockquote><span style="font-style: italic;">"Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka,<br />bukan golonganku"</span></blockquote><p>Hampir berbulan-bulan, Hadits Rasul ini tak pernah hilang dari pikiranku, yah wajarlah status bujang dan umur seperempat abad ikut andil kenapa hadits ini yang paling cepat saya hapal dibandingkan dengan hadits-hadits lain. Hingga suatu hari kembali lagi satu hadits menambah koleksi hapalanku yang berkaitan dengan kualitas ibadah orang-orang yang belum menikah.</p><blockquote><span style="font-style: italic;">"Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah<br />berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang<br />diamalkan oleh jejaka (atau perawan)"</span></blockquote><p>Sehingga keinginan tuk meningkatkan kualitas ibadah dan tetap menjadi golongan Rasul penghujung april kemarin semakin menggebu-gebu. 1 : 35 rasio kualitasnya, membuatku kadang merasa sia-sia melakukan kewajibannya. Hanya satu Jawabannya dan tak ada lain, Menikah!. <div class="fullpost">Mirip dengan hukum logika yang kupelajari masih kuliah kemarin. "<span style="font-weight: bold;">Jika</span> dan <span style="font-weight: bold;">Hanya Jika</span>". <span style="font-weight: bold;">Jika</span> ingin meningkatkan kualitas ibadah <span style="font-weight: bold;">hanya jika</span> kita sudah menikah. Hari ke hari, godaan meninggalkan kewajiban dengan alasan kualitas dan bukan bagian ummatnya menjejali setiap sel otakku. Gelisah jika bukan bagian dari ummatnya dan kesia-sian menjalankan ibadah. Belum sempurna, pikirku. Sampai suatu subuh, tidur-tiduran di atas sofa, Seorang Ustad yang setiap subuh tampil di salah satu TV swasta, entah dari mana awal pembicaraan, dia mengutip </p><blockquote><span style="font-style: italic;">"Kuu Anfusakum Wa Ahlikum Naaro"</span></blockquote><p>Jauhkanlah dirimu dan Keluargamu dari Api Neraka, Ustad itu melanjutkan interpretasinya "Ada dua yang harus diperhatikan dalam ayat ini, yang pertama tentang keselamatan diri kita dan yang kedua adalah keselamatan keluarga kita. Jadi kalau anda ingin menikah, maka yang pertama harus kita tingkatkan adalah kualitas ibadah diri kita dulu, sebagai IMAM, panutan di keluarga anda, jadi selamatkan dirimu dulu, tingkatkan kualitas ibadahmu dulu baru...."</p><p>Masih panjang uraian ceramah ustad itu tapi kuhaturkan banyak terimakasih karena mungkin ini jawaban yang kucari. Alhamdulillah</div></p>Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-34678264.post-80170006110209878672008-05-09T00:28:00.001+07:002008-05-09T09:42:58.251+07:00HarapanPekarangan kosong depan sebuah rumah, sepi mencari teman.<br><br /><br />Seorang bapak bervespa putih membawa sebuah tunas kelapa, menamakannya harapan.<br><br /><br />Seorang Ibu hamil tersenyum melihat halamannya kini tak akan kesepian.<p><br /><br />Rumah berpagar seadanya, sepi mencari teman.<br><br /><br />Seorang bapak memegang perut si ibu, menamakannya harapan.<br><br /><br />Si ibu tersenyum berdoa semoga ini jawaban kesepian.<br><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com1