Serupa tapi tak membosankan




Tuesday


kriiiing.....kriiiiiiing...


Bangun sambil nyanyiin lagu kebangsaan sejak kecil imut dulu...


bangun tidur ku terus mandi tidak lupa naa na naa naa na


hmm 8 teng on the crowded traffic to office..........


................................


wah udah jam 5....


yo puuuuulang yuuk


ga sabar neeh ampe di kos sweet kos

dan buruan cium warneeeeeeeeeeeeeeeeet



Wednesday


kriiiing.....kriiiiiiing...


bangun tidur ku terus mandi tidak lupa naa na naa naa na


habis mandi kungantor lagi....ugh


wah udah jam lima....


baalik...baalik(kaki dua2nya dihentakkan bergantian ke tanah)


...........................


hmmmm rindu liat shoubox baruku



Thursday


kriiiing.....kriiiiiiing...lagi


bangun tidur ku terus mandi tidak lupa ...wadduh siaul lupa bawa sikat

gigi....ugh


hmmm apa lagi yaa?


mran kamu ga ngantor???


hehehehe iyya yah ngantor ...ugh


bla...bla...bla


jam limaaaa lagi bo'....


(dengan gaya tarzan manggil teman2 hewannya)
Auouououooooo pulang yoooouououo


dan ehm..ehm guess what...blajar blog lagi..


Friday


sayup-sayup terdengar....

kriiiing.....kriiiiiiing...(pelan sih)


bangun tidur ku terus mandi tidak lupa (sampoo...hmm ada kok...


odol weits tumben diinget...apalagi yaa.....weiks......


sabuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuun)


insiden sabun tak menggoyahkan imanku tuk tetap ngantor


sekali kotor tetap ke kantor hidup ngantor.......eleuh


wah jam lima lagi...


tp kali ini duluan teman yang nyapa


mran pulang yuk....


maaf sebentar lagi..masih ada kerjaan dikit....hueks



It's almost a boring week

Baca Selengkapnya..

Hmm Senin lagi. Ngapain yah?


Devil : Woi ini khan hari senin


Aku : Kata siapa? sok akrab lu


Devil : ??? :(


Angel : Jangan gitu donk mran. gitu-gitu dia khan setan..dimana2 tu yee yg namannya devil itu sok akrab..ga gaul lo..


Devil : tau' tuh nasehatin dia donk njel


Angel : diam lo, aaku nasehatin dia?


Devil : trus siapa lagi donk?



Alah puyeng....puyeeng..gocap tambah gocap cepe' deh


Biarin aja dah..mereka berdua, aku khan dah dewasa, punya schedule sendiri...


senin? ngapaian yah? wah nomat neeh, langsung mikirin nomat yah? masih abg

kalee..hehehehe, sekali-kali refreshing augh setelah santai berhari-hari..



telp 108..trus tanya harga dan judul-judul film yg lagi

on...bla..bla..bla...akhirnya sampai juga di Bioskop BIP, masuk Bioskop mata ini

langsung tertuju pada Judul film yang kan tayang hari ini: Casino Royal Huek

(muntah pada pandangan pertama), ga tau dari dulu alergi nonton 007..ga ah, ada
film dlm negeri nih...

Bangku Kosong(kosong? kosong kok dinonton seeh?), trus apalagi yah..mm Cinta pertama?

lagi-lagi temanya melo pa ga ada tema lain?, rasa-rasanya setahun ini film

Indonesia bertemakan cinta mlulu udah kebanyakan kalee..Ada apa seeh dengan cinta?


wah ada film menarik neeh Eragon, ini khan dari novel karya Christopher Paolini,

trilogi dari Inheritance Trilogy. Novel keduanya berjudul Eldest, dan Novel yang

ketiga masih dalam kepala penulisnya, tapi kabarnya judul novel yang ketiga

adalah Empire.(sambil telunjuk di dagu, gaya kurang meyakinkan)

hmmm tiket udah ditangan..


Udah dulu yaa


Nonton aaaah...


"buk" diem lo!!


maap...ceritanya lanjut besok aja yaah..


"buk"

Baca Selengkapnya..

Jendelaku


Dari jendelaku kemarin
masih kulihat kau hai langit
teman pagi dan tehku
teman malam dan kopiku


Ada apa dengan jendelaku hari ini
kutak bisa memulai ritual minum teh pagiku tanpa langitku
kenapa kau ganti dia dengan gedung-gedung tinggi

kembalikan langitku
esok kan kuganti kau
dengan jendela yang kulihat darinya langitku yang biru





Baca Selengkapnya..

Story on The Week: da Feri jo bu Nila (Bang Feri dan Ibu Nila)


Masih ingat dengan perjalanan hidup Buyuang Feri (45) yang buta dan Nila (70), amai —sapaan akrab untuk ibunya— pertengahan April 2006? Ternyata, kehidupan yang dijalani dengan ikhlas, pantang menyerah dan (ini yang lebih penting dalam prinsipnya,—red) pantang untuk mengemis, justru menghadirkan ending bagaikan kisah sinetron. Keduanya, kini menjadi jutawan.

Ini bukan kisah sinetron. Di alam nyata, inilah yang terjadi. Dalam pahitnya kehidupan, ternyata masih ada anak manusia yang dijalani dengan penjiwaan tanpa mengeluh.


Nila dan Buyung, tercatat sebagai warga Padangarai Kenagarin Guguk VIII Kota Kecamatan Guguk Kabupaten Limapuluh Kota. Walau berada dalam himpitan kehidupan yang cukup berat, namun keduanya taat dengan falsafah hidup, tiada kata menyerah.


Sehari-hari keduanya, hanya dengan berjalan kaki menjual sapu lidi keliling, melewati perjalanan sepanjang lebih kurang 40 km mengitari dua kabupaten dan kota. Saban hari keduanya menawarkan dagangan mereka menggunakan gerobak tarik, ke pasar-pasar di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh. Rutinitas itu telah dijalankan ibu dan anak sejak Soeharto diangkat untuk pertama kalinya menjadi Presiden RI.




Kepedihan hidup yang dirasakannya berawal dari kematian suaminya sekitar 39 tahun silam.




Semula kehidupannya berkecukupan dengan empat orang anak. Kemudian tiga orang anaknya yang merupakan adik Buyung, meninggal dunia sewaktu kecil, karena berbagai penyakit kampung yang tidak kunjung dapat terobati.




Kehidupannya mulai terasa payah, tak kala pendapatan yang ia dan suaminya peroleh dari hasil pertanian, mulai digerogoti untuk biaya berobat anak-anaknya itu. Namun mereka tabah. Bak disambar petir, ketika ia tengah asik menikmati karunia Tuhan dengan anak-anaknya itu, ia harus kehilangan orang-orang yang mereka sayangi itu.



Penderitaan Nila bertambah besar, tak kala suaminya meninggal dunia. Kala itu, Nila baru berumur 25 tahun. Sejak itu mulailah babak baru dalam kehidupan Nila. Kisah Nila semakin terasa pilu, tatkala, setahun setelah kematian sang suami, Buyung anak satu-satunya yang sejak kecil diberi nama Feri, menderita penyakit campak berat.




Setelah coba diobati, namun ternyata jenis penyakit campak yang dialami anak itu telah akut. Disela-sela harus mencari kebutuhan sehari-hari, Nila mesti memikirkan biaya berobat Buyung. Akibatnya, Buyung merasakan penderitaanya yang tak henti-hentinya. Sampai ia harus mengalami kebutaan.



Meskipun pahit, namun kehidupan Nila tetap berjalan terus. Nila mengajari Buyung yang merupakan anak satu-satu nya itu untuk tetap berjuang menghadapi sisa-sisa hidup. Berlatar dari usaha yang juga telah mulai dikerjakan saat sang suami masih ada, Nila mulai mengkonsentrasikan diri dengan membuat sapi lidi.


Awalnya Nila yang secara langsung mencari pohon-pohon kepala yang dapat diambil lidinya. Namun karena kronologis penyakit asam urat yang diderita Nila, menyebabkan lama kelamaan ia menderita kelumpuhan.


Keduanya justru terus berjuang dan sabar dengan apa yang terjadi. Keduanya tetap bertawakal, harus tetap bekerja tanpa menyandarkan nasib kepada orang lain. Berpantang untuk mengemis.


Meski tak dapat melihat, ternyata Buyung bisa bekerja untuk menghidupi diri dan ibunya. Lalu sapu lidi tersebut mereka jual berkeliling pakan-pakan, seperti ke Limbanang, Danguang-Danguang, Kubang, serta pasar Payakumbuh.


Untuk membawa sapu lidi tersebut sampai ke pasar, Nila mengikat sepuluh sampai 15 sapu dengan tali,mengangkat dengan kepalanya, dan si Buyung mengikutinya dari belakang. Ketika Buyung bertambah dewasa, mereka berdua mengangkat sapu lidi tersebut, Buyung tetap berada di belakang ibunya ketika berjalan karena dia tidak bisa melihat.



Namun tatkala usia Nila semakin beranjak tua, dia sudah tidak kuat lagi berjalan kaki menjajakan sapu lidi buatan mereka. Tidak jarang Buyung menggendong ibunya untuk sampai di pasar. Ibunya yang memandu arah jalan dari gendongan Buyuang.


Tapi, sejak sekitar 15 tahun silam, karena tidak kuat berjalan kaki, akhirnya Buyung membuat gerobak dari kayu. Dia menarik gerobak itu sementara ibunya duduk di atas gerobak sambil mengendalikan jalannya gerobak. Tidak kurang 40 km jarak yang ditempuh keduanya pulang pergi saban hari untuk menjajakan sapu lidi buatan mereka.


Tidak Pernah Berkata Capek


Ketika ditemui koran ini, Nila tidak lagibisa berjalan karena kelumpuhan yang dialami sejak 15 tahun lalu. Ia hanya bisa menarik tubuhnya dengan mengandalkan kekuatan tangannya. Sisanya, tugas-tugas rumah tangga dan berjualan, dilakukan Buyung sambil mengikuti perintah Nila. Suara Nila yang keras dan bagi yang tidak biasa melihatnya, memang terdengar pemarah. Bayangkan, mulai dari pagi hari, Buyung telah dihardik dengan cercahan perintah, agar segera melakukan sesuatu jelang berjalan menuju pasar-pasar.


Mulai dari mencuci pakaian, memasak, dilakukan Buyung dengan bimbingan Nila. Bahkan sampai kepada mengangkat Nila turun rumah yang letaknya sekitar 50 centimeter dari tanah dilakukan Buyung sembari meraba-raba. Setelah sarapan pagi dengan apa adanya, lantas Buyung mulai menarik gerobaknya dengan berjalan sesuai petunjuk ibunya itu.

Tanpa mengenakan sandal dan topi penutup kepalanya, terlihat Buyung hafal dengan lubang-lubang jalan yang setiap hari dilewatinya. Sesekali ia meneriakan sapu lidi dan sejumlah alat kebutuhan dapur lain yang ikut dijual.

Puluhan kilo meter dilalui Buyung dengan menarik ibunya setiap hari. Namun itulah kekuasaan Tuhan, setiap dagangan mereka, hampir selalu habis dibeli orang lain. Bisa jadi karena rasa iba, banyak warga yang sengaja menunggu dagangan Nila, sembari membantu.

Bicara harga yang ditawarkan Nila, juga tidak terlalu mahal dibandingkan dengan harga ditoko. Sapu lidi yang diikat dengan diameter 30 centimeter itu, dijual Rp5.000, sementara pedagang harian di kedai-kedai menjual Rp4.000. Namun lebih disebabkan karena kemauan yang keras, dagangan mereka tetap habis.


Menariknya, menurut Nila, walau menjalani hidup yang sangat berat itu, Buyuang tidak pernah mengeluarkan kata-kata capek.

Kisah kehidupan yang dimuat koran ini, ternyata mendapat perhatian reporter Metro TV sehingga masuk acara talkshow Kick Andy. Acara tersebut kemudian menjadi jalan mengubah hidup mereka menjadi jutawan. Buyuang Feri dan Nila diantar reporter Metro TV Amfreizer dan beberapa orang pejabat dan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan termasuk wartawan koran ini.

Walaupun duduk di depan pejabat tinggi negara, Buyuang Feri dan Nila masih sederhana layaknya orang kampung. Nila tetap menenteng sandalnya ketika berjalan. "Licin bana, beko jatuah," tutur Nila ketika dibimbing di kantor Metro TV. Maklum saja selama ini Ia tidak pernah pakai alas kaki.

Ketika berbincang-bicang di sela-sela acara talkshow, dengan Mufidah Jusuf Kalla dan menteri kesehatan gaya bicara mereka juga tak berubah masih sama seperti menjadi pejual sapu lidi di jalanan Payakumbuah. Masih lugu dan menjawab apa adanya dengan bahasa Minang logat Payakumbuh.

"Bilo pulang kampuang, Amai?" tanya Mufidah dalam bahasa Minang. "Tagantuang si Am jo Feri," jawabnya. Kedua nama itu, merupakan sapaan akrab Amfreizer dan Ferizal Ridwan.

Mereka memang tidak akan menyangka dalam hidupnya akan hadir dalam acara gemerlap stasiun televisi nasional tersebut. Buyung juga tidak begitu peduli, karena Ia tidak begitu jelas melihat, sedangkan ibunya tampak tak mengerti hanya diam saja.


Saat itu mereka akan menerima bantuan Rp70.800.000 dari sumbangan pemirsa stasiun televisi nasional tersebut. Uang tersebut ditambahkan oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris menjadi Rp100 juta. Istri Wakil Presiden, Mufidah Jusuf Kalla juga tersentuh dan langsung memberikan dana Rp 50 juta untuk mereka.

"Mereka orang kampung saya, wajib bagi saya membantunya. Saya berharap kepala daerah dan tenaga kesehatan di Limapuluh Kota mampu mengurus mereka. Kalau saya lewat di sana pasti saya singgah," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari langsung meminta agar mata Buyuang Feri diperiksakan dulu di RSCM Jakarta. "Nanti hubungi ajudan saya. Besok bawa Buyuang Feri ke dokter ahli di sana, mana tahu masih bisa diperbaiki," jelasnya

Namun sayang matanya tidak bisa lagi diperbaiki. "Urat syaraf mata Buyuang Feri telah mati ," ucap dokter mata di RSCM. Tampaknya Buyuang Feri telah menerima takdirnya, Ia tidak mengeluhkan hal itu. "Kalau mancaliak saketek kalam jo tarang lai bisa wak ma," ujarnya.

Dalam acara tersebut Buyuang Feri dan Nila santai saja ketika pejabat negara tersebut, menyalaminya. Ia menangis di depan panggung, ketika pembawa acara Kick Andy, Andi Noya menceritakan Buyuang Feri akan sebatang kara jika ibunya meninggal dunia.

"Amai lah gaek. Jo sia wak iduiklai," ucapnya dalam bahasa Minang sambil mengusap matanya.

Ucapannya itu terpaksa diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh reporter Metro TV di Sumatera Barat Amfreizer, sehingga menyentuh perasaan semua yang hadir.

"Tarimo kasih banyak, Pak," ujarnya ketika menerima map tanda penerimaan sumbangan.


Setelah mendapatkan uang itu, apakah Buyung Feri dan Nila menjadi sombong? Ternyata tidak. Usai penerimaan uang ratusan juta itu, Buyuang Feri masih seperti dulu. Ia masih saja ceplas-ceplos dan sederhana. Menggunakan HP Ferizal Ridwan, Buyuang Feri menelpon saudara bapaknya di Bandung. "Pulanglah ka kampuang lai. Beko uda agiah pitih. Uda baru dapek pitih banyak," tuturnya melalui telepon

Termasuk usai acara, panitia Hari Ibu Nasional mengundang mereka mengikuti acara tersebut di Jakarta, Desember 2006. Buyuang hanya mengangguk. "Tu ka Jakarta lo awak liak, Mai?" ungkapnya minta persetujuan ibunya. Hal itu dijawab Amai dengan anggukan.


Ketika ditanyakan orang akan diapakan uang sebanyak itu, Buyung Feri mengatakan terserah mau diapakan. "Baa Amai?," tanyanya kepada Nila. Ibu dengan wajah penuh kerutan itu diam saja. "Bia si Am jo Feri tabuangan. Kamalo dibawok-bawok Nyo bunuah urang wak beko," lanjutnya di kamar hotel berbintang lima tempatnya menginap.


Ketika disarankan agar berumah tangga cepat, Amai tersenyum. "Lah patuik lo nyo babini mah," jelasnya. Tiba-tiba Buyung Feri berbisik, menanyakan kondisi Ibunya yang sudah tua. "Kalau indak ado amak tu ndak bisa nyo mancaliak bini wak do," tuturnya berbisik.


Mereka masih sederhana. Tidak begitu peduli uangnya sudah ratusan juta. Ketika ditraktir makan di hotel Bintang Lima, Nila malah memberikan uang yang terletak dalam saputangan kumalnya kepada Ferizal Ridwan. "Bayiaan samba ko ciek Feri," ucapnya mengeluarkan uang ribuan.


Pembawa acara Kick Andy, Andi Noya yang sekaligus Pimpinan Redaksi Media Indonesia mengatakan, banyak hal yang bisa diambil dari kisah mereka. "Kesederhaanan, Kegigihan seorang ibu untuk merawat anaknya. Keinginan mereka tidak mau mengemis," ucapnya di sela-sela acara.
Baca Selengkapnya..

Professor termuda di USA adalah orang Indonesia



NAMA lengkapnya adalah Prof Nelson Tansu PhD.Setahun lalu, ketika baru berusia 25 tahun, dia diangkat menjadi guru besar (profesor) di Lehigh University, Bethlehem, Pennsylvania 18015, USA. Usia yang tergolong sangat belia dengan statusnya tersebut.



Kini, ketika usianya menginjak 26 tahun, Nelson tercatat sebagai profesor termuda di universitas bergengsi wilayah East Coast, Negeri Paman Sam, itu.



Sebagai dosen muda, para mahasiswa dan bimbingannya justru rata-rata sudah berumur. Sebab, dia mengajar tingkat master (S-2), doktor (S-3), bahkan post doctoral.



Prestasi dan reputasi Nelson cukup berkibar di kalangan akademisi AS. Puluhan hasil risetnya dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional.




Dia sering diundang menjadi pembicara utama dan penceramah di berbagai seminar. Paling sering terutama menjadi pembicara dalam pertemuan-pertemuan intelektual, konferensi, dan seminar di Washington DC.



Selain itu, dia sering datang ke berbagai kota lain di AS. Bahkan, dia sering pergi ke mancanegara seperti Kanada, sejumlah negara di Eropa, dan Asia.



Yang mengagumkan, sudah ada tiga penemuan ilmiahnya yang dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers. Di tengah kesibukannya melakukan riset-riset lainnya, dua buku Nelson sedang dalam proses penerbitan. Bukan main. Kedua buku tersebut merupakan buku teks(buku wajib pegangan, Red) bagi mahasiswa S-1 di Negeri Paman Sam.



Karena itu, Indonesia layak bangga atas prestasi anak bangsa di negeri rantau tersebut. Lajang kelahiran Medan, 20 Oktober 1977, itu sampai sekarang masih memegang paspor hijau berlambang garuda. Kendati belum satu dekade di AS, prestasinya sudah segudang. Kemana pun dirinya pergi, setiap ditanya orang, Nelson selalu mengenalkan diri sebagai orang Indonesia. Sikap Nelson itu sangat membanggakan di tengah banyak tokoh kita yang malu mengakui Indonesia sebagai tanah kelahirannya.



"Saya sangat cinta tanah kelahiran saya.Dan saya selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia," katanya, serius. Di Negeri Paman Sam, kecintaan Nelson terhadap negerinya yang dicap sebagai terkorup di Asia tersebut dikonkretkan dengan memperlihatkan ketekunan serta prestasi kerjanya sebagai anak bangsa. Saat berbicara soal Indonesia, mimik pemuda itu terlihat sungguh-sungguh dan jauh dari basa- basi.



"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Tentu saja jika bangsa kita terus bekerja keras," kata Nelson menjawab koran ini.



Adalah anak kedua di antara tiga bersaudara buah pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Kedua orangtua Nelson adalah pebisnis percetakan di Medan. Mereka adalah lulusan universitas di Jerman. Abang Nelson, Tony Tansu, adalah master dari Ohio,AS. Begitu juga adiknya, Inge Tansu, adalah lulusan Ohio State University (OSU).



Tampak jelas bahwa Nelson memang berasal dari lingkungan keluarga berpendidikan. Posisi resmi Nelson di Lehigh University adalah assistant professor di bidang electrical and computer engineering. Di AS, itu merupakan gelar untuk guru besar baru di perguruan tinggi. "Walaupun saya adalah profesor di jurusan electrical and computer engineering, riset saya sebenarnya l ebih condong ke arah fisika terapan dan quantum electronics, " jelasnya.



Sebagai cendekiawan muda, dia menjalani kehidupannya dengan tiada hari tanpa membaca, menulis, serta melakukan riset. Tentunya, dia juga menyiapkan materi serta bahan kuliah bagi para mahasiswanya. Kesibukannya tersebut, jika meminjam istilah di Amerika, bertumpu pada tiga hal. Yakni, learning, teaching, and researching. Boleh jadi, tak ada waktu sedikit pun yang dilalui Nelson dengan santai. Di sana , 24 jam sehari dilaluinya dengan segala aktivitas ilmiah. Waktu yang tersisa tak lebih dari istirahat tidur 4-5 jam per hari.



Anak muda itu memang enak diajak mengobrol. Idealismenya berkobar-kobar dan penuh semangat. Layaknya profesor Amerika, sosok Nelson sangat bersahaja dan bahkan suka merendah. Busana kesehariannya juga tak aneh-aneh, yakni mengenakan kemeja berkerah dan pantalon.



Sekilas, dia terkesan pendiam. Pengetahuan dan bobotnya sering tersembunyi di balik penampilannya yang seperti tak suka bicara. Tapi, ketika dia mengajar atau berbicara di konferensi para intelektual, jati diri akademisi Nelson tampak. Lingkungan akademisi, riset, dan kampus memang menjadi dunianya. Dia selalu peduli pada kepentingan serta dahaga pengetahuan para mahasiswanya di kampus.



Ada yang menarik di sini. Karena tampangnya yang sangat belia, tak sedikit insan kampus yang menganggapnya sebagai mahasiswa S-1 atau program master. Dia dikira sebagai mahasiswa umumnya. Namun, bagi yang mengenalnya, terutama kalangan universitas atau jurusannya mengajar, begitu bertemu dirinya, mereka selalu menyapanya hormat: Prof Tansu.



"Di semester Fall 2003, saya mengajar kelas untuk tingkat PhD tentang physics and applications of photonics crystals. Di semester Spring 2004, sekarang, saya mengajar kelas untuk mahasiswa senior dan master tentang semiconductor device physics. Begitulah," ungkap Nelson menjawab soal kegiatan mengajarnya.



September hingga Desember atau semester Fall 2004, jadwal mengajar Nelson sudah menanti lagi. Selama semester itu, dia akan mengajar kelas untuk tingkat PhD tentang applied quantum mechanics for semiconductor nanotechnology.
"Selain mengajar kelas- kelas di universitas, saya membimbing beberapa mahasiswa PhD dan post- doctoral research fellow di Lehigh University ini," jelasnya saat ditanya mengenai kesibukan lainnya di kampus.



Nelson termasuk individu yang sukses menggapai mimpi Amerika (American dream). Banyak imigran dan perantau yang mengadu nasib di negeri itu dengan segala persaingannya yang superketat. Di Negeri Paman Sam tersebut, ada cerita sukses seperti aktor yang kini menjadi Gubernur California Arnold Schwarzenegger yang sebenarnya adalah imigran asal Austria. Kemudian, dalam Kabinet George Walker Bush sekarang juga ada imigrannya, yakni Menteri Tenaga Kerja Elaine L. Chao. Imigran asal Taipei tersebut merupakan wanita pertama Asian-American yang menjadi menteri selama sejarah AS.



Negara Superpower tersebut juga sangat baik menempa bakat serta intelektual Nelson. Lulusan SMA Sutomo 1 Medan itu tiba di AS pada Juli 1995. Di sana, dia menamatkan seluruh pendidikannya mulai S-1 hingga S-3 di University of Wisconsin di Madison. Nelson menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang applied mathematics, electrical engineering, and physics. Sedangkan untuk PhD, dia mengambil bidang electrical engineering. Dari seluruh perjalanan hidup dan karirnya, Nelson mengaku bahwa semua suksesnya itu tak lepas dari dukungan keluarganya. Saat ditanya mengenai siapa yang paling berpengaruh, dia cepat menyebut kedua orang tuanya dan kakeknya. "Mereka menanamkan mengenai pentingnya pendidikan sejak saya masih kecil sekali," ujarnya.



Ada kisah menarik di situ. Ketika masih sekolah dasar, kedua orangtuanya sering membanding-bandingk an Nelson dengan beberapa sepupunya yang sudah doktor. Perbandingan tersebut sebenarnya kurang pas. Sebab, para sepupu Nelson itu jauh di atas usianya. Ada yang 20 tahun lebih tua. Tapi, Nelson kecil menganggapnya serius dan bertekad keras mengimbangi sekaligus melampauinya. Waktu akhirnya menjawab imipian Nelson tersebut."Jadi, terima kasih buat kedua orangtua saya. Saya memang orang yang suka dengan banyak tantangan. Kita jadi terpacu, gitu," ungkapnya.
Nelson mengaku, mendiang kakeknya dulu juga ikut memicu semangat serta disiplin belajarnya.



"Almarhum kakek saya itu orang yang sangat baik, namun agak keras. Tetapi, karena kerasnya, saya malah menjadi lebih tekun dan berusaha sesempurna mungkin mencapai standar tertinggi dalam melakukan sesuatu," jelasnya.



Sisihkan 300 Doktor AS, tapi Tetap Rendah Hati Nelson Tansu menjadi fisikawan ternama di Amerika. Tapi, hanya sedikit ya ng tahu bahwa guru besar belia itu berasal dari Indonesia. Di sejumlah kesempatan, banyak yang menganggap Nelson ada hubungan famili dengan mantan PM Turki Tansu Ciller. Benarkah? Nama Nelson Tansu memang cukup unik. Sekilas, sama sekali nama itu tidak mengindikasikan identitas etnis, ras, atau asal negeri tertentu.





Karena itu, di Negeri Paman Sam, banyak yang keliru membaca, mengetahui, atau berkenalan dengan profesor belia tersebut. Malah ada yang menduga bahwa dia adalah orang Turki. Dugaan itu muncul jika dikaitkan dengan hubungan famili Tansu Ciller, mantan perdana menteri (PM) Turki. Beberapa netters malah tidak segan-segan mencantumkan nama dan kiprah Nelson ke dalam website Turki. Seolah-olah mereka yakin betul bahwa fisikawan belia yang mulai berkibar di lingkaran akademisi AS itu memang berasal dari negerinya Kemal Ataturk.



Ada pula yang mengira bahwa Nelson adalah orang Asia Timur, tepatnya Jepang atau Tiongkok. Yang lebih seru, beberapa universitas di Jepang malah terang-terangan melamar Nelson dan meminta dia "kembali" mengajar di Jepang.




Seakan-akan Nelson memang orang sana dan pernah mengajar di Negeri Sakura itu. Dilihat dari nama, wajar jika kekeliruan itu terjadi. Begitu juga wajah Nelson yang seperti orang Jepang.Lebih - lebih di Amerika banyak profesor yang keturunan atau berasal dari Asia Timur dan jarang-jarang memang asal Indonesia. Nelson pun hanya senyum-senyum atas segala kekeliruan terhadap dirinya.





"Biasanya saya langsung mengoreksi. Saya jelaskan ke mereka bahwa saya asli Indonesia. Mereka memang agak terkejut sih karena memang mungkin jarang ada profesor asal aslinya dari Indonesia,"jelas Nelson.





Tansu sendiri sesungguhnya bukan marga kalangan Tionghoa. Memang, nenek moyang Nelson dulu Hokkien, dan marganya adalah Tan. Tapi, ketika lahir, Nelson sudah diberi nama belakang "Tansu", sebagaimana ayahnya, Iskandar Tansu.



"Saya suka dengan nama Tansu, kok," kata Nelson dengan nada bangga.



Nelson adalah pemuda mandiri. Semangatnya tinggi, tekun, visioner, dan selalu mematok standar tertinggi dalam kiprah riset dan dunia akademisinya. Orang tua Nelson hanya membiayai hingga tingkat S-1.



Selebihnya? Berkat keringat dan prestasi Nelson sendiri. Kuliah tingkat doktor hingga segala keperluan kuliah dan kehidupannya ditanggung lewat beasiswa universitas. "Beasiswa yang saya peroleh sudah lebih dari cukup untuk membiayai semua kuliah dan kebutuhan di universitas, " katanya.



Orang seperti Nelson dengan prestasi akademik tertinggi memang tak sulit memenangi berbagai beasiswa. Jika dihitung-hitung, lusinan penghargaan dan anugerah beasiswa yang pernah dia raih selama ini di AS.



Menjadi profesor di Negeri Paman Sam memang sudah menjadi cita-cita dia sejak lama. Walau demikian, posisi assistant professor (profesor muda, Red) tak pernah terbayangkannya bisa diraih pada usia 25 tahun. Coba bandingkan dengan lingkungan keluarga atau masyarakat di Indonesia, umumnya apa yang didapat pemuda 25 tahun? Bahkan, di AS yang negeri supermaju pun reputasi Nelson bukan fenomena umum. Bayangkan, pada usia semuda itu, dia menyandang status guru besar.



Sehari-hari dia mengajar program master, doktor, dan bahkan post doctoral. Yang prestisius bagi seorang ilmuwan, ada tiga riset Nelson yang dipatenkan di AS.



Kemudian, dua buku teksnya untuk mahasiswa S-1 dalam proses penerbitan. Tapi, bukan Nelson Tansu namanya jika tidak santun dan merendah.



Cita-citanya mulia sekali. Dia akan tetap melakukan riset-riset yang hasilnya bermanfaat buat kemanusian dan dunia. Sebagai profesor di AS, dia seperti meniti jalan suci mewujudkan idealisme tersebut. Ketika mendengar pengakuan cita-cita sejatinya, siapa pun pasti akan terperanjat. Cukup fenomenal. "Sejak SD kelas III atau kelas IV di Medan, saya selalu ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat. Ini benar- benar saya cita-citakan sejak kecil," ujarnya dengan mimik serius. Tapi, orang bakal mahfum jika melihat sejarah hidupnya. Ketika usia SD, Nelson kecil gemar membaca biografi para ilmuwan-fisikawan AS dan Eropa. Selain Albert Einstein yang menjadi pujaannya, nama- nama besar seperti Werner Heisenberg, Richard Feynman, dan Murray Gell-Mann ternyata sudah diakrabi Nelson cilik.





"Mereka hebat. Dari bacaan tersebut, saya benar-benar terkejut, tergugah dengan prestasi para fisikawan luar biasa itu. Ada yang usianya muda sekali ketika meraih PhD, jadi profesor, dan ada pula yang berhasil menemukan teori yang luar biasa. Mereka masih muda ketika itu," jelas Nelson penuh kagum.



Nelson jadi profesor muda di Lehigh University sejak awal 2003. Untuk bidang teknik dan fisika, universitas itu termasuk unggulan dan papan atas di kawasan East Coast, Negeri Paman Sam. Untuk menjadi profesor di Lehigh, Nelson terlebih dahulu menyisihkan 300 doktor yang resume (CV)-nya juga hebat-hebat.



"Seleksinya ketat sekali, sedangkan posisi yang diperebutkan hanya satu," ujarnya. Lelaki penggemar buah-buahan dan masakan Padang itu mengaku lega dan beruntung karena dirinya yang terpilih. Menurut Nelson, dari segi gaji dan materi, menjadi profesor di kampus top seperti yang dia alami sekarang sudah cukup lumayan. Berapa sih lumayannya?



"Sangat bersainglah. Gaji profesor di universitas private terkemuka di Amerika Serikat adalah sangat kompetitif dibandingkan dengan gaji industri. Jadi, cukup baguslah, he-he-he," katanya, menyelipkan senyum.



Riwayat hidup dan reputasinya memang wow. Nelson sempat menjadi incaran dan malah "rebutan" kalangan universitas AS dan mancanegara. Ada yang menawari jabatan associate professor yang lebih tinggi daripada yang dia sandang sekarang (assistant professor). Ada pula yang menawari gaji dan fasilitas yang lebih heboh daripada Lehigh University.



Tawaran-tawaran menggiurkan itu datang dari AS, Kanada, Jerman, dan Taiwan serta berasal dari kampus-kampus top. Semua datang sebelum maupun sesudah Nelson resmi mengajar di Lehigh University. Tapi, segalanya lewat begitu saja. Nelson memilih konsisten, loyal, dan komit dengan universitas di Pennsylvania itu. Tapi, tentu ada pertimbangan khusus yang lain.



"Saya memilih ini karena Lehigh memberikan dana research yang sangat signifikan untuk bidang saya, semiconductor nanostructure optoelectronic devices. Lehigh juga memiliki leaderships yang sangat kuat dan ambisinya tinggi menaikkan reputasinya dengan memiliki para profesor paling berpotensi dan ternama untuk melakukan riset."






Sumber: Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat (PERMIAS) Washington DC

Baca Selengkapnya..

Kenapa Tuhan Menciptakan Hati


Ketika anda berjumpa dengan seseorang akan ada kesan yang muncul, entah itu kesan baik atau kesan buruk, yang jelas kesan itu muncul karena adanya rasa yang timbul didada, "dari mata turun kehati" maha sempurna ciptaan-Mu, jika saja dalam dada manusia itu hanya ada jantung, usus, ginjal, lambung dll. Pastilah tak ada rasa sosial, simpati, tolong, sedih, takut, gelisah, bimbang. ”Bukan matamu yg buta tapi hatimu”, saat anda dibekali ilmu pengetahuan yg luas namun tak memiliki kepekaan hati, apa gunax ilmu itu jika tak dapat menyentuh hati, yang malah menyengsarakan hati orang banyak.


Temukan Cinta anda


Bila anda tidak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja disana rasakan kegembiraan dari pertemanan anda. Bila anda tidak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda maka cintailah suasana dan gedung kantor anda, Ini akan mendorong anda untuk senang berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dikantor. Bila toh anda pun tidak bisa, cintailah setiap pengalaman pulang pergi perjalan dari tempat kerja anda. Perjalanan menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan, namun bila anda tak menemukan kesenangan disana, maka cintailah apapun yang bisa anda cintai dari kerja anda: tanaman penghias meja, cicak diatas dinding, atau gumpalan awan dibalik jendela. Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda! Maka mengapa anda ada disitu ? tak ada alasan untuk anda tetap bertahan. Cepatlah pergi dan carilah yang anda cintai, lalu bekerjalah disana. Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukannya dengan rasa cinta yang tulus.



Sent by Risma Haris


Baca Selengkapnya..

Mirror..mirror on the wall....

19 Nov 2006

Suara vokal naff memenuhi ruang mobil.........

Akhirnya kumenemukanmu........

Berangkat ke bandung lagi, yeah memenuhi tuntutan kerja kantor....

Tapi fuluz di kantong sangat tuipis...bertahan ga yah......

Dari jauh kuliat plang Kilo 40, berarti istirahat neeh.....

Ah ada sms yg masuk..

Bla..bla..bla.........

......................

Rrrrrrgh…

Remuk hati ini membaca sms itu…

Ngilu, kram menjalar cepat dari ujung kaki sampai ke kepala…

Apakah dia tak ......ku lagi?

Mirror-mirror on the wall, who is the poorest guy on this world?



22 Nov 2006

Penyesalan memang selalu di belakang...hikhik

Saat fuluz ada,..cepat habiz, ga berbekas...

Untung lunch ditanggung kantor...tinggal pagi dan malamnya neeh

Yaaa itung2 puasa...

Untuk fulza juga ga ada....

Padahal masalah dengan dia blum clear...

Serasa di Planet of Apes banget



Mudah-mudah angin malam ini

membisikkan aku kabar baik darinya



23 Nov 2006

Maaghku kambuh....waddauh




24 Nov 2006

Alhamdulillah..

Habis gelap terbitlah terang..

Gajian di majuin harinya..

what a beautiful day..

hmmm...saatnya pesta...

Hihihihi...lupa diri lagi deh..

Angel : Sabar..mran kamu harus mengatur taktik dan strategi!!

Devil : Strategi apaan, kemaren kamu puasa seharian..saatnya pesta..woi

Angel : Tabung mran, ingat uangmu itu bukan untuk satu bulan ini tapi untuk

di masa akan datang pasti dibutuhin juga...

Devil : Bullshit..future…today is today fellas

Aku : Wah devilnya bule’...dari mana yah asal negaranya?

Angel : Ha..ha..ha..dari amerika mran devilnya, lu khan ga suka Bush

Aku : Iyya ya…aku terima aja deh usul kamu. ..kamu asalnya dari mana?

Devil : Shit..I've lost my customer because of Bush...


Baca Selengkapnya..

Bandung Macet euy


Hampir dua minggu di Kota berjuluk Paris in Java ini, yaah sekedar tuk refreshing.... melepas stress dengan menikmati pemandangan kota yang penuh pepohonan lebat nan rimbun dekat Gedung Sate atau sekedar melihat Profile bangunan-bangunannya yang unik-unik atau....Wooi bangun wooi Mimpi kali yee maunya seeh giitu....kali ini datang ke kota bandung demi tuntutan kerja, mencari sesuap nasi dan segenggam intan permata...lha?


Hanya saja rasa-rasanya memasuki kota sekarang, nampaknya banyak yang berubah. Andai Factory Outlet(FO) yang banyak itu hilang, maka semakin asinglah kota ini bagiku.

Cuaca dan macetnya, yeah cuacanya mulai agak kurang bersahabat lagi, jam delapan udah panas euy….padahal airnya duingin buanget..kenapa yah? Truss mobil dan motor semakin buanyak yah pastilah jumlah kendaraan akan mengikuti laju pertambahan penduduknya dan nampaknya lebar dan panjang jalan di Bandung ga ada yang berubah tuh… lho?. Setiap pagi klo mau ngantor, ikut tes kesabaran dulu di simpang Dago..soalnya macet euy



Siapa sih yang ga kenal Kota Bandung? Kalau untuk shoping sih, dijamin kita tak akan menyesal mendatangi kota ini, FO-FO nya sambung menyambung hampir di tiap jalannya. Yang ingin menyejukkan hatinya datang saja ke Gegerkalong, Daarut Tauhid, tempatnya AA siapa ayo? Truss Gedung Sate, Kampung Daun dan Alun-alun ada di kota apa ayoo? (membacanya sambil mengkerutkan dahi dan say: Kota apa yaa?).

But Overall, this city is very beautiful..viewnya cantik piisaan..and the people are very friendly...

Baca Selengkapnya..

Fuckin' Peace


For all indonesian people..


Today and tommorow..


The peace is not just a story..


promise......


I have made it in Irak, kill people there only for peace


I have made it in Afganistan, destroy their homes for peace


I have made it in Lebanon, make them loosing their family

it is all just for our world peace


now I am trying to make it in Palestine


Now, I'll ask you Indonesian People


Would you walk with me to make a peace on this world?

Baca Selengkapnya..

Ketika Derita Mengabadikan Cinta

Sebuah surat email dari mailing list Ikatan Alumni IMMIM berisi kisah yang sampai sekarang terus membayang di pikiranku. Begitu indah kisah ini dan sebaiknya baca dan rasakan sendiri atmosfir cinta ala mesir yang tersaji berikut ini.



"Kini tiba saatnya kita semua mendengarkan nasihat pernikahan untuk kedua mempelai yang akan disampaikan oleh yang terhormat Prof. Dr. Mamduh Hasan Al-Ganzouri . Beliau adalah Ketua Ikatan Dokter Kairo dan Dikrektur Rumah Sakit Qashrul Aini, seorang pakar syaraf terkemuka di Timur Tengah, yang tak lain adalah juga dosen kedua mempelai. Kepada Professor dipersilahkan.

Suara pembawa acara walimatul urs itu menggema di seluruh ruangan resepsi pernikahan nan mewah di Hotel Hilton Ramses yang terletak di tepi sungai Nil, Kairo.Seluruh hadirin menanti dengan penasaran, apa kiranya yang akan disampaikan pakar syaraf jebolan London itu. Hati mereka menanti-nanti mungkin akan ada kejutan baru mengenai hubungan pernikahan dengan kesehatan syaraf dari professor yang murah senyum dan sering nongol di televisi itu.


Sejurus kemudian, seorang laki-laki separuh baya berambut putih melangkah menuju podium. Langkahnya tegap. Air muka di wajahnya memancarkan wibawa. Kepalanya yang sedikit botak, meyakinkan bahwa ia memang seorang ilmuan berbobot. Sorot matanya yang tajam dan kuat, mengisyaratkan pribadi yang tegas. Begitu sampai di podium, kamera video dan lampu sorot langsung shoot ke arahnya. Sesaat sebelum bicara, seperti biasa, ia sentuh gagang kacamatanya, lalu...Bismillah, alhamdulillah, washalatu was salamu'ala Rasulillah, amma ba'du. Sebelumnya saya mohon ma'af , saya tidak bisa memberi nasihat lazimnya para ulama, para mubhaligh dan para ustadz.




Namun pada kesempatan kali ini perkenankan saya bercerita...Cerita yang hendak saya sampaikan kali ini bukan fiktif belaka dan bukan cerita biasa. Tetapi sebuah pengalaman hidup yang tak ternilai harganya, yang telah saya kecap dengan segenap jasad dan jiwa saya. Harapan saya, mempelai berdua dan hadirin sekalian yang dimuliakan Allah bisa mengambil hikmah dan pelajaran yang dikandungnya. Ambilah mutiaranya dan buanglah lumpurnya.Saya berharap kisah nyata saya ini bisa melunakkan hati yang keras, melukiskan nuansa-nuansa cinta dalam kedamaian, serta menghadirkan kesetiaan pada segenap hati yang menangkapnya.



Tiga puluh tahun yang lalu ...Saya adalah seorang pemuda, hidup di tengah keluarga bangsawan menengah ke atas. Ayah saya seorang perwira tinggi, keturunan "Pasha" yang terhormat di negeri ini. Ibu saya tak kalah terhormatnya, seorang lady dari keluarga aristokrat terkemuka di Ma'adi, ia berpendidikan tinggi, ekonom jebolan Sorbonne yang memegang jabatan penting dan sangat dihormati kalangan elit politik di negeri ini.



Saya anak sulung, adik saya dua, lelaki dan perempuan. Kami hidup dalam suasana aristokrat dengan tatanan hidup tersendiri. Perjalanan hidup sepenuhnya diatur dengan undang-undang dan norma aristokrat. Keluarga besar kami hanya mengenal pergaulan dengan kalangan aristokrat atau kalangan high class yang sepadan!Entah kenapa saya merasa tidak puas dengan cara hidup seperti ini. Saya merasa terkukung dan terbelenggu dengan strata sosial yang didewa-dewakan keluarga. Saya tidak merasakan benar hidup yang saya cari. Saya lebih merasa hidup justru saat bergaul dengan teman-teman dari kalangan bawah yang menghadapi hidup dengan penuh rintangan dan perjuangan. Hal ini ternyata membuat gusar keluarga saya, mereka menganggap saya ceroboh dan tidak bisa menjaga status sosial keluarga. Pergaulan saya dengan orang yang selalu basah keringat dalam mencari pengganjal perut dianggap memalukan keluarga. Namun saya tidak peduli. Karena ayah memperoleh warisan yan sangat besar dari kakek, dan ibu mampu mengembangkannya dengan berlipat ganda, maka kami hidup mewah dengan selera tinggi.


Jika musim panas tiba, kami biasa berlibur ke luar negri, ke Paris, Roma, Sydney atau kota besar dunia lainnya. Jika berlibur di dalam negeri ke Alexandria misalnya, maka pilihan keluarga kami adalah hotel San Stefano atau hotel mewah di Montaza yang berdekatan dengan istana Raja Faruq.Begitu masuk fakultas kedokteran, saya dibelikan mobil mewah. Berkali-kali saya minta pada ayah untuk menggantikannya dengan mobil biasa saja, agar lebih enak bergaul dengan teman-teman dan para dosen. Tetapi beliau menolak mentah-mentah."Justru dengan mobil mewah itu kamu akan dihormati siapa saja" tegas ayah.Terpaksa saya pakai mobil itu meskipun dalam hati saya membantah habis-habisan pendapat materialis ayah. Dan agar lebih nyaman di hati, saya parkir mobil itu agak jauh dari tempat kuliah.



Ketika itu saya jatuh cinta pada teman kuliah. Seorang gadis yang penuh pesona lahir batin. Saya tertarik dengan kesederhanaan, kesahajaan, dan kemuliaan ahlaknya. Dari keteduhan wajahnya saya menangkap dalam relung hatinya tersimpan kesetiaan dan kelembutan tiada tara. Kecantikan dan kecerdasannya sangat menajubkan. Ia gadis yang beradab dan berprestasi, sama seperti saya.Gayung pun bersambut. Dia ternyata juga mencintai saya. Saya merasa telah menemukan pasangan hidup yang tepat. Kami berjanji untuk menempatkan cinta ini dalam ikatan suci yang diridhai Allah, yaitu ikatan pernikahan.



Akhirnya kami berdua lulus dengan nilai tertinggi di fakultas. Maka datanglah saat untuk mewujudkan impian kami berdua menjadi kenyataan. Kami ingin memadu cinta penuh bahagia di jalan yang lurus.Saya buka keinginan saya untuk melamar dan menikahi gadis pujaan hati pada keluarga. Saya ajak dia berkunjung ke rumah. Ayah, ibu, dan saudara-saudara saya semuanya takjub dengan kecantikan, kelembutan, dan kecerdasannya. Ibu saya memuji cita rasanya dalam memilih warna pakaian serta tutur bahasanya yang halus.



Usai kunjungan itu, ayah bertanya tentang pekerjaan ayahnya. Begitu saya beritahu, serta merta meledaklah badai kemarahan ayah dan membanting gelas yang ada di dekatnya. Bahkan beliau mengultimatum: Pernikahan ini tidak boleh terjadi selamanya!Beliau menegaskan bahwa selama beliau masih hidup rencana pernikahan dengan gadis berakhlak mulia itu tidak boleh terjadi. Pembuluh otak saya nyaris pecah pada saat itu menahan remuk redam kepedihan batin yang tak terkira.



Hadirin semua, apakah anda tahu sebabnya? Kenapa ayah saya berlaku sedemikian sadis? Sebabnya, karena ayah calon istri saya itu tukang cukur....tukang cukur, ya... sekali lagi tukang cukur! Saya katakan dengan bangga. Karena, meski hanya tukang cukur, dia seorang lelaki sejati. Seorang pekerja keras yang telah menunaikan kewajibannya dengan baik kepada keluarganya. Dia telah mengukir satu prestasi yang tak banyak dilakukan para bangsawan "Pasha". Lewat tangannya ia lahirkan tiga dokter, seorang insinyur dan seorang letnan, meskipun dia sama sekali tidak mengecap bangku pendidikan.Ibu, saudara dan semua keluarga berpihak kepada ayah. Saya berdiri sendiri, tidak ada yang membela. Pada saat yang sama adik saya membawa pacarnya yang telah hamil 2 bulan ke rumah. Minta direstui. Ayah ibu langsung merestui dan menyiapkan biaya pesta pernikahannya sebesar 500 ribu ponds. Saya protes kepada mereka, kenapa ada perlakuan tidak adil seperti ini? Kenapa saya yang ingin bercinta di jalan yang lurus tidak direstui, sedangkan adik saya yang jelas-jelas telah berzina, bergonta-ganti pacar dan akhirnya menghamili pacarnya yang entah yang ke berapa di luar akad nikah malah direstui dan diberi fasilitas maha besar? Dengan enteng ayah menjawab. "Karena kamu memilih pasangan hidup dari strata yang salah dan akan menurunkan martabat keluarga, sedangkan pacar adik kamu yang hamil itu anak menteri, dia akan menaikkan martabat keluarga besar Al Ganzouri.



"Hadirin semua, semakin perih luka dalam hati saya. Kalau dia bukan ayah saya, tentu sudah saya maki habis-habisan. Mungkin itulah tanda kiamat sudah dekat, yang ingin hidup bersih dengan menikah dihalangi, namun yang jelas berzina justru difasilitasi.Dengan menyebut asma Allah, saya putuskan untuk membela cinta dan hidup saya. Saya ingin buktikan pada siapa saja, bahwa cara dan pasangan bercinta pilihan saya adalah benar. Saya tidak ingin apa-apa selain menikah dan hidup baik-baik sesuai dengan tuntunan suci yang saya yakini kebenarannya. Itu saja.Saya bawa kaki ini melangkah ke rumah kasih dan saya temui ayahnya. Dengan penuh kejujuran saya jelaskan apa yang sebenarnya terjadi, dengan harapan beliau berlaku bijak merestui rencana saya. Namun, la haula wala quwwata illa billah, saya dikejutkan oleh sikap beliau setelah mengetahui penolakan keluarga saya. Beliaupun menolak mentah-mentah untuk mengawinkan putrinya dengan saya. Ternyata beliau menjawabnya dengan reaksi lebih keras, beliau tidak menganggapnya sebagai anak jika tetap nekad menikah dengan saya.



Kami berdua bingung, jiwa kami tersiksa. Keluarga saya menolak pernikahan ini terjadi karena alasan status sosial , sedangkan keluarga dia menolak karena alasan membela kehormatan.Berhari-hari saya dan dia hidup berlinang air mata, beratap dan bertanya kenapa orang-orang itu tidak memiliki kesejukan cinta?Setelah berpikir panjang, akhirnya saya putuskan untuk mengakhiri penderitaan ini. Suatu hari saya ajak gadis yang saya cintai itu ke kantor ma'dzun syari (petugas pencatat nikah) disertai 3 orang sahabat karibku. Kami berikan identitas kami dan kami minta ma'dzun untuk melaksanakan akad nikah kami secara syari'ah mengikuti mahzab imam Hanafi.Ketika Ma'dzun menuntun saya, "Mamduh, ucapkanlah kalimat ini: Saya terima nikah kamu sesuai dengan sunatullah wa rasulih dan dengan mahar yang kita sepakati bersama serta dengan memakai mahzab Imam Abu Hanifah."Seketika itu bercucuranlah air mata saya, air mata dia dan air mata 3 sahabat saya yang tahu persis detail perjalanan menuju akad nikah itu.



Kami keluar dari kantor itu resmi menjadi suami-isteri yang sah di mata Allah SWT dan manusia. Saya bisikkan ke istri saya agar menyiapkan kesabaran lebih, sebab rasanya penderitaan ini belum berakhir.Seperti yang saya duga, penderitaan itu belum berakhir, akad nikah kami membuat murka keluarga. Prahara kehidupan menanti di depan mata. Begitu mencium pernikahan kami, saya diusir oleh ayah dari rumah. Mobil dan segala fasilitas yang ada disita.


Saya pergi dari rumah tanpa membawa apa-apa. Kecuali tas kumal berisi beberapa potong pakaian dan uang sebanyak 4 pound saja! Itulah sisa uang yang saya miliki sehabis membayar ongkos akad nikah di kantor ma'dzun.Begitu pula dengan istriku, ia pun diusir oleh keluarganya. Lebih tragis lagi ia hanya membawa tas kecil berisi pakaian dan uang sebanyak 2 pound, tak lebih! Total kami hanya pegang uang 6 pound atau 2 dolar!!!Ah, apa yang bisa kami lakukan dengan uang 6 pound? Kami berdua bertemu di jalan layaknya gelandangan.



Saat itu adalah bulan Februari, tepat pada puncak musim dingin. Kami menggigil, rasa cemas, takut, sedih dan sengsara campur aduk menjadi satu. Hanya saja saat mata kami yang berkaca-kaca bertatapan penuh cinta dan jiwa menyatu dalam dekapan kasih sayang , rasa berdaya dan hidup menjalari sukma kami."Habibi, maafkan kanda yang membawamu ke jurang kesengsaraan seperti ini. Maafkan Kanda!""Tidak... Kanda tidak salah, langkah yang kanda tempuh benar. Kita telah berpikir benar dan bercinta dengan benar. Merekalah yang tidak bisa menghargai kebenaran. Mereka masih diselimuti cara berpikir anak kecil. Suatu ketika mereka akan tahu bahwa kita benar dan tindakan mereka salah.


Saya tidak menyesal dengan langkah yang kita tempuh ini.Percayalah, insya Allah, saya akan setia mendampingi kanda, selama kanda tetap setia membawa dinda ke jalan yang lurus. Kita akan buktikan kepada mereka bahwa kita bisa hidup dan jaya dengan keyakinan cinta kita. Suatu ketika saat kita gapai kejayaan itu kita ulurkan tangan kita dan kita berikan senyum kita pada mereka dan mereka akan menangis haru.Air mata mereka akan mengalir deras seperti derasnya air mata derita kita saat ini," jawab isteri saya dengan terisak dalam pelukan.Kata-katanya memberikan sugesti luar biasa pada diri saya. Lahirlah rasa optimisme untuk hidup. Rasa takut dan cemas itu sirna seketika. Apalagi teringat bahwa satu bulan lagi kami akan diangkat menjadi dokter. Dan sebagai lulusan terbaik masing-masing dari kami akan menerima penghargaan dan uang sebanyak 40 pound.Malam semakin melarut dan hawa dingin semakin menggigit.



Kami duduk di emperan toko berdua sebagai gembel yang tidak punya apa-apa. Dalam kebekuan, otak kami terus berputar mencari jalan keluar. Tidak mungkin kami tidur di emperan toko itu. Jalan keluar pun datang juga. Dengan sisa uang 6 pound itu kami masih bisa meminjam sebuah toko selama 24 jam.Saya berhasil menghubungi seorang teman yang memberi pinjaman sebanyak 50 pound. Ia bahkan mengantarkan kami mencarikan losmen ala kadarnya yang murah.Saat kami berteduh dalam kamar sederhana, segera kami disadarkan kembali bahwa kami berada di lembah kehidupan yang susah, kami harus mengarunginya berdua dan tidak ada yang menolong kecuali cinta, kasih sayang dan perjuangan keras kami berdua serta rahmat Allah SWT.





Kami hidup dalam losmen itu beberapa hari, sampai teman kami berhasil menemukan rumah kontrakan sederhana di daerah kumuh Syubra Khaimah. Bagi kaum aristokrat, rumah kontrakan kami mungkin dipandang sepantasnya adalah untuk kandang binatang kesayangan mereka. Bahkan rumah binatang kesayangan mereka mungkin lebih bagus dari rumah kontrakan kami. Namun bagi kami adalah hadiah dari langit. Apapun bentuk rumah itu, jika seorang gelandangan tanpa rumah menemukan tempat berteduh ia bagai mendapat hadiah agung dari langit. Kebetulan yang punya rumah sedang membutuhkan uang, sehingga dia menerima akad sewa tanpa uang jaminan dan uang administrasi lainnya. Jadi sewanya tak lebih dari 25 pound saja untuk 3 bulan.Betapa bahagianya kami saat itu, segera kami pindah kesana. Lalu kami pergi membeli perkakas rumah untuk pertama kalinya.


Tak lebih dari sebuah kasur kasar dari kapas, dua bantal, satu meja kayu kecil, dua kursi dan satu kompor gas sederhana sekali, kipas dan dua cangkir dari tanah, itu saja... tak lebih.Dalam hidup bersahaja dan belum dikatakan layak itu, kami merasa tetap bahagia, karena kami selalu bersama. Adakah di dunia ini kebahagiaan melebihi pertemuan dua orang yang diikat kuatnya cinta? Hidup bahagia adalah hidup dengan gairah cinta. Dan kenapakah orang-orang di dunia merindukan surga di akhirat? Karena di surga Allah menjanjikan cinta.Ah, saya jadi teringat perkataan Ibnu Qayyim, bahwa nikmatnya persetubuhan cinta yang dirasa sepasang suami-isteri di dunia adalah untuk memberikan gambaran setetes nikmat yang disediakan oleh Allah di surga.


Jika percintaan suami-isteri itu nikmat, maka surga jauh lebih nikmat dari semua itu. Nikmat cinta di surga tidak bisa dibayangkan. Yang paling nikmat adalah cinta yang diberikan oleh Allah kepada penghuni surga , saat Allah memperlihatkan wajah-Nya. Dan tidak semua penghuni surga berhak menikmati indahnya wajah Allah SWT. Untuk nikmat cinta itu, Allah menurunkan petunjuknya yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Yang konsisten mengikuti petunjuk Allah-lah yang berhak memperoleh segala cinta di surga.Melalui penghayatan cinta ini, kami menemukan jalan-jalan lurus mendekatkan diri kepada-Nya. Istri saya jadi rajin membaca Al-Qur'an, lalu memakai jilbab, dan tiada putus shalat malam. Di awal malam ia menjelma menjadi Rabi'ah Adawiyah yang larut dalam samudra munajat kepada Tuhan. Pada waktu siang ia adalah dokter yang penuh pengabdian dan belas kasihan.


Ia memang wanita yang berkarakter dan berkepribadian kuat, ia bertekad untuk hidup berdua tanpa bantuan siapapun, kecuali Allah SWT. Dia juga seorang wanita yang pandai mengatur keuangan. Uang sewa sebanyak 25 poud yang tersisa setelah membayar sewa rumah cukup untuk makan dan transportasi selama sebulan.Tetanggga-tetangga kami yang sederhana sangat mencintai kami, dan kamipun mencintai mereka. Mereka merasa kasihan melihat kemelaratan dan derita hidup kami, padahal kami berdua adalah dokter. Sampai-sampai ada yang bilang tanpa disengaja,"Ah, kami kira para dokter itu pasti kaya semua, ternyata ada juga yang melarat sengsara seperti Mamduh dan isterinya".


Akrabnya pergaulan kami dengan para tetangga banyak mengurangi nestapa kami. Beberapa kali tetangga kami menawarkan bantuan-bantuan kecil layaknya saudara sendiri. Ada yang menawarkan kepada isteri agar menitipkan saja cuciannya pada mesin cuci mereka karena kami memang dokter yang sibuk. Ada yang membelikan kebutuhan dokter. Ada yang membantu membersihkan rumah. Saya sangat terkesan dengan pertolongan- pertolongan mereka. Kehangatan tetangga itu seolah-olah pengganti kasarnya perlakuan yang kami terima dari keluarga kami sendiri.


Keluarga kami bahkan tidak terpanggil sama sekali untuk mencari dan mengunjungi kami. Yang lebih menyakitkan mereka tidak membiarkan kami hidup tenang.Suatu malam, ketika kami sedang tidur pulas, tiba-tiba rumah kami digedor dan didobrak oleh 4 bajingan kiriman ayah saya. Mereka merusak segala perkakas yang ada. Meja kayu satu-satunya, mereka patah-patahkan, begitu juga dengan kursi. Kasur tempat kami tidur satu-satunya mereka robek-robek. Mereka mengancam dan memaki kami dengan kata-kata kasar. Lalu mereka keluar dengan ancaman, "Kalian tak akan hidup tenang, karena berani menentang Tuan Pasha".


Yang mereka maksudkan dengan Tuan "Pasha" adalah ayah saya yang kala itu pangkatnya naik menjadi jendral. Ke-empat bajingan itu pergi. Kami berdua berpelukan, menangis bareng berbagi nestapa dan membangun kekuatan. Lalu kami tata kembali rumah yang hancur. Kami kumpulkan lagi kapas-kapas yang berserakan, kami masukan lagi ke dalam kasur dan kami jahit kasur yang sobek-sobek tak karuan itu. Kami tata lagi buku-buku yang berantakan. Meja dan kursi yang rusak itu berusaha kami perbaiki. Lalu kami tertidur kecapaian dengan tangan erat bergenggaman, seolah eratnya genggaman inilah sumber rasa aman dan kebahagiaan yang meringankan intimidasi hidup ini.Benar, firasat saya mengatakan ayah tidak akan membiarkan kami hidup tenang.


Saya mendapat kabar dari seorang teman bahwa ayah telah merancang skenario keji untuk memenjarakan isteri saya dengan tuduhan wanita tuna susila. Semua orang juga tahu kuatnya intelijen militer di negeri ini. Mereka berhak melaksanakan apa saja dan undang-undang berada di telapak kaki mereka. Saya hanya bisa pasrah total kepada Allah mendengar hal itu.Dan Masya Allah! Ayah telah merancang skenario itu dan tidak mengurungkan niat jahatnya itu, kecuali setelah seorang teman karibku berhasil memperdaya beliau dengan bersumpah akan berhasil membujuk saya agar menceraikan isteri saya. Dan meminta ayah untuk bersabar dan tidak menjalankan skenario itu , sebab kalau itu terjadi pasti pemberontakan saya akan menjadi lebih keras dan bisa berbuat lebih nekad.Tugas temanku itu adalah mengunjungi ayahku setiap pekan sambil meminta beliau sabar, sampai berhasil meyakinkan saya untuk mencerai isteriku. Inilah skenario temanku itu untuk terus mengulur waktu, sampai ayah turun marahnya dan melupakan rencana kejamnya. Sementara saya bisa mempersiapkan segala sesuatu lebih matang.


Beberapa bulan setelah itu datanglah saat wajib militer. Selama satu tahun penuh saya menjalani wajib militer. Inilah masa yang saya takutkan, tidak ada pemasukan sama sekali yang saya terima kecuali 6 pound setiap bulan. Dan saya mesti berpisah dengan belahan jiwa yang sangat saya cintai. Nyaris selama 1 tahun saya tidak bisa tidur karena memikirkan keselamatan isteri tercinta.Tetapi Allah tidak melupakan kami, Dialah yang menjaga keselamatan hamba-hamba- Nya yang beriman. Isteri saya hidup selamat bahkan dia mendapatkan kesempatan magang di sebuah klinik kesehatan dekat rumah kami. Jadi selama satu tahun ini, dia hidup berkecukupan dengan rahmat Allah SWT.


Selesai wajib militer, saya langsung menumpahkan segenap rasa rindu kepada kekasih hati. Saat itu adalah musim semi. Musim cinta dan keindahan. Malam itu saya tatap matanya yang indah, wajahnya yang putih bersih. Ia tersenyum manis. Saya reguk segala cintanya. Saya teringat puisi seorang penyair Palestina yang memimpikan hidup bahagia dengan pendamping setia dan lepas dari belenggu derita:Sambil menatap kaki langit


Kukatakan kepadanya Di sana... di atas lautan pasir kita akan berbaring Dan tidur nyenyak sampai subuh tiba Bukan karna ketiadaan kata-kata


Tapi karena kupu-kupu kelelahan Akan tidur di atas bibir kita Besok,


oh cintaku... besokKita akan bangun pagi sekaliDengan para pelaut dan perahu layar merekaDan akan terbang bersama anginSeperti burung-burung


Yah... saya pun memimpikan demikian. Ingin rasanya istirahat dari nestapa dan derita. Saya utarakan mimpi itu kepada istri tercinta. Namun dia ternyata punya pandangan lain.


Dia malah bersih keras untuk masuk program Magister bersama!"Gila... ide gila!!!" pikirku saat itu. Bagaimana tidak...ini adalah saat paling tepat untuk pergi meninggalkan Mesir dan mencari pekerjaan sebagai dokter di negara Teluk, demi menjauhi permusuhan keluarga yang tidak berperasaan. Tetapi istri saya tetap bersikukuh untuk meraih gelar Magister dan menjawab logika yang saya tolak:"Kita berdua paling berprestasi dalam angkatan kita dan mendapat tawaran dari Fakultas sehingga akan mendapatkan keringanan biaya, kita harus sabar sebentar menahan derita untuk meraih keabadian cinta dalam kebahagiaan. Kita sudah kepalang basah menderita, kenapa tidak sekalian kita rengguk sum-sum penderitaan ini. Kita sempurnakan prestasi akademis kita, dan kita wujudkan mimpi indah kita."Ia begitu tegas.


Matanya yang indah tidak membiaskan keraguan atau ketakutan sama sekali. Berhadapan dengan tekad baja istriku, hatiku pun luluh. Kupenuhi ajakannya dengan perasaan takjub akan kesabaran dan kekuatan jiwanya.Jadilah kami berdua masuk Program Magister. Dan mulailah kami memasuki hidup baru yang lebih menderita. Pemasukan pas-pasan, sementara kebutuhan kuliah luar biasa banyaknya, dana untuk praktek, buku, dll. Nyaris kami hidup laksana kaum Sufi, makan hanya dengan roti dan air. Hari-hari yang kami lalui lebih berat dari hari-hari awal pernikahan kami.


Malam hari kami lalui bersama dengan perut kosong, teman setia kami adalah air keran.Masih terekam dalam memori saya, bagaimana kami belajar bersama dalam suatu malam sampai didera rasa lapar yang tak terperikan, kami obati dengan air. Yang terjadi malah kami muntah-muntah. Terpaksa uang untuk beli buku kami ambil untuk pengganjal perut.Siang hari, jangan tanya... kami terpaksa puasa. Dari keterpaksaan itu, terjelmalah kebiasaan dan keikhlasan.


Meski demikian melaratnya, kami merasa bahagia. Kami tidak pernah menyesal atau mengeluh sedikitpun. Tidak pernah saya melihat istri saya mengeluh, menagis dan sedih ataupun marah karena suatu sebab. Kalaupun dia menangis, itu bukan karena menyesali nasibnya, tetapi dia malah lebih kasihan kepada saya. Dia kasihan melihat keadaan saya yang asalnya terbiasa hidup mewah, tiba-tiba harus hidup sengsara layaknya gelandangan.Sebaliknya, sayapun merasa kasihan melihat keadaannya, dia yang asalnya hidup nyaman dengan keluarganya, harus hidup menderita di rumah kontrakan yang kumuh dan makan ala kadarnya.Timbal balik perasaan ini ternya menciptakan suasana mawaddah yang luar biasa kuatnya dalam diri kami.


Saya tidak bisa lagi melukiskan rasa sayang, hormat, dan cinta yang mendalam padanya.Setiap kali saya angkat kepala dari buku, yang tampak di depan saya adalah wajah istri saya yang lagi serius belajar. Kutatap wajahnya dalam-dalam. Saya kagum pada bidadari saya ini. Merasa diperhatikan, dia akan mengangkat pandangannya dari buku dan menatap saya penuh cinta dengan senyumnya yang khas. Jika sudah demikian, penderitaan terlupakan semua. Rasanya kamilah orang yang paling berbahagia di dunia ini. "Allah menyertai orang-orang yang sabar, sayang..." bisiknya mesra sambil tersenyum.Lalu kami teruskan belajar dengan semangat membara.


Allah Maha Penyayang, usaha kami tidak sia-sia. Kami berdua meraih gelar Magister dengan waktu tercepat di Mesir. Hanya 2 tahun saja! Namun, kami belum keluar dari derita. Setelah meraih gelar Magister pun kami masih hidup susah, tidur di atas kasur tipis dan tidak ada istilah makan enak dalam hidup kami.Sampai akhirnya rahmat Allah datang juga. Setelah usaha keras, kami berhasil meneken kontrak kerja di sebuah rumah sakit di Kuwait. Dan untuk pertama kalinya, setelah 5 tahun berselimut derita dan duka, kami mengenal hidup layak dan tenang.


Kami hidup di rumah yang mewah, merasakan kembali tidur di kasur empuk dan kembali mengenal masakan lezat.Dua tahun setelah itu, kami dapat membeli villa berlantai dua di Heliopolis, Kairo. Sebenarnya, saya rindu untuk kembali ke Mesir setelah memiliki rumah yang layak. Tetapi istriku memang 'edan'. Ia kembali mengeluarkan ide gila, yaitu ide untuk melanjutkan program Doktor Spesialis di London, juga dengan logika yang sulit saya tolak:"Kita dokter yang berprestasi. Hari-hari penuh derita telah kita lalui, dan kita kini memiliki uang yang cukup untuk mengambil gelar Doktor di London.


Setelah bertahun-tahun hidup di lorong kumuh, tak ada salahnya kita raih sekalian jenjang akademis tertinggi sambil merasakan hidup di negara maju. Apalagi pihak rumah sakit telah menyediakan dana tambahan."Kucium kening istriku, dan bismillah... kami berangkat ke London. Singkatnya, dengan rahmat Allah, kami berdua berhasil menggondol gelar Doktor dari London. Saya spesialis syaraf dan istri saya spesialis jantung.Setelah memperoleh gelar doktor spesialis, kami meneken kontrak kerja baru di Kuwait dengan gaji luar biasa besarnya.


Bahkan saya diangkat sebagai direktur rumah sakit, dan istri saya sebagai wakilnya! Kami juga mengajar di Universitas.Kami pun dikaruniai seorang putri yang cantik dan cerdas. Saya namai dia dengan nama istri terkasih, belahan jiwa yang menemaniku dalam suka dan duka, yang tiada henti mengilhamkan kebajikan.Lima tahun setelah itu, kami pindah kembali ke Kairo setelah sebelumnya menunaikan ibadah haji di Tanah Haram. Kami kembali laksana raja dan permaisurinya yang pulang dari lawatan keliling dunia.


Kini kami hidup bahagia, penuh cinta dan kedamaian setelah lebih dari 9 tahun hidup menderita, melarat dan sengsara.Mengenang masa lalu, maka bertambahlah rasa syukur kami kepada Allah swt dan bertambahlan rasa cinta kami.Ini kisah nyata yang saya sampaikan sebagai nasehat hidup. Jika hadirin sekalian ingin tahu istri saleha yang saya cintai dan mencurahkan cintanya dengan tulus, tanpa pernah surut sejak pertemuan pertama sampai saat ini, di kala suka dan duka, maka lihatlah wanita berjilbab biru yang menunduk di barisan depan kaum ibu, tepat di sebelah kiri artis berjilbab Huda Sulthan. Dialah istri saya tercinta yang mengajarkan bahwa penderitaan bisa mengekalkan cinta. Dialah Prof Dr Shiddiqa binti Abdul Aziz..."

Thank's to who sending this beatiful story to me


Tepuk tangan bergemuruh mengiringi gerak kamera video menyorot sosok perempuan separoh baya yang tampak anggun dengan jilbab biru. Perempuan itu tengah mengusap kucuran air matanya. Kamera juga merekam mata Huda Sulthan yang berkaca-kaca, lelehan air mata haru kedua mempelai, dan segenap hadirin yang menghayati cerita ini dengan seksama.

Baca Selengkapnya..

The Hidden Message of Water, Part Two (The End)


Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan Kemudian di undang ke Markas Besar PBB di New York
untuk mempresentasikan temuan pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air bisa "mendengar" kata-kata, bisa "membaca" tulisan, dan bisa "mengerti" pesan. Dalam bukunya " The Hidden Message in Water", Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan , seperti pita magnetik atau compact disk.

Seorang Ustazd dari Malaysia Abdullah Mahmud yang menyaksikan presentasi Dr. Emoto menyampaikan ucapan: "Jika hendak air itu berasa manis maka masukkanlah gula, jika hendak air itu berwarna maka masukkanlah pewarna dan jika hendak air itu mulia maka masukanlah ayat-ayat yang mulia kepadanya". Maka tidak heran ketika air zam-zam merupakan kristal yang paling cemerlang diantara kristal-kristal yang lain.


Bentuk kristal air Zam-zam

Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang di doakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu, hal ini kita anggap musrik, atau paling sedikit kita anggap sugesti, tetapi ternyata Molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri dari air. otak 74.5%, darah 82% air, tulang yang keras pun mengandung 22% air.

Dampak pikiran manusia terhadap air.


IHM juga telah melakukan berbagai eksperimen yang menunjukkan bahwa air mempunyai kemampuan untuk merefleksikan kesadaran manusia dan dirubah olehnya. Dalam laporan eksperimennya Dr. Emoto menulis, "Sejauh ini, kami telah melakukan eksperimen-eksperimen menarik dengan mengekspos air terhadap musik, terhadap bahasa dan terhadap sebutan. Dan percobaan kami dalam mengekspos air terhadap bahasa telah memperoleh hasil yang lebih bagus daripada yang kita duga. Dengan hasil dari eksperimen-eksperimen ini, kami bisa mengambil hipotesa bahwa pesan-pesan dapat dikirimkan melalui "bentuk" seperti kata-kata dan gambar-gambar. Kami tidak menduga bahwa kristal bisa menunjukkan perubahan yang dramatis dan jelas. Kami menjadi lebih menyadari bahwa air menyimpan dan mengirim pesan-pesan. Oleh karena itu, kami tidak bisa menahan untuk tidak melangkah masuk dalam teritori dari kesadaran/pikiran- manusia. Kami ingin tahu "pikiran manusia" bisa menyebabkan perubahan yang bagaimana ?"Sekarang mari saya berikan hasil dari eksperimen "pikiran manusia" -nya.

Dalam laporannya Dr. Emoto menjelaskan: "Pada tanggal 17 Januari 1995, 3-hari setelah gempa bumi dahsyat Hanshin-Awaji yang terjadi di daerah Kobe, kami mengambil foto kristal dari air keran di Kobe. Sepertinya airnya menggambarkan ketakutan, kepanikan dan kesedihan yang mendalam dari orang-orang setelah mengalami gempa bumi. Kristalnya sungguh-sungguh hancur. Sebuah foto yang membuat orang gemetar. Kami bahkan merasa bahwa kami tidak bisa mempublikasikan ini karena kemisteriusannya yang mendalam. Tetapi, 3 bulan setelah itu . . . bantuan dan simpati dari seluruh dunia dikirimkan pada orang-orang di Kobe. Kristalnya memperlihatkan ekspresi dari perasaan prihatin dan mendoakan."

Eksperimen berikutnya "Pada jam 2.00 siang pada tanggal 2 Februari 1997, saya akan meletakkan segelas air keran dari Shinagawa-ku di atas meja saya di kantor. Mohon kirimkan perasaanmu kepada air ini pada waktu yang bersamaan dari seluruh Jepang. Tentu saja, supaya air ini menjadi air yang bersih. Dr. Emoto melaporkan, "Tentu saja, tidak ada perubahan secara fisik. Kami tidak mengharapkan hal itu terjadi, tetapi kami bisa melihat perubahan yang jelas dari kondisi airnya. Semua staff karyawan sangat terharu dan mereka hampir menangis karenanya. Kami sangat berterima kasih pada semua yang berpartisipasi dari seluruh Jepang. Kami mulai merasa bahwa pikiran manusia bisa dikumpulkan terlepas dari seberapa jauh mereka berada." Dalam hal ini, kristal-air telah menampilkan dengan jelas pada kita bahwa pikiran manusia sebenarnya adalah substansi materi yang eksis, dan substansi ini bahkan bisa merubah lingkungan kita.



Thank's to:

1. http://fajarpp.blog.m3-access.com/posts/2851_Kekuasaan-Alloh-Keajaiban-Air.html

2. http://www.freelists.org/archives/geologiugm/06-2004/msg00095.html

3. http://www.freelists.org/archives/geologiugm/06-2004/msg00096.html

4. http://anggienavief.tripod.com/

5.http://www.tokgajah.com/forum/viewtopic.php? sid=226c70491decc0f0026e472a58b22ef7 (untuk gambar-gambar kristal air yang ditampilkan diambil dari situs ini)

6. http://forum.webgaul.com/archive/topic/17456-1.html
Baca Selengkapnya..

The Hidden Message in Water, Part One

Air merupakan salah satu rahmat Allah kepada manusia, Manusiatidak bisa hidup tanpa air, dan manusia tidak bisa hidup tanpa rahmat dari Allah. Di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Hasilnya, penemuan baru ilmu pengetahuan, memaksa kita untuk merubah pemahaman kita tentang Ilmu Alam konvensional yang membedakan adanya benda hidup dan benda mati.

Air asal mula kehidupan, dikutip dari buku-buku : "Pesan-pesan dari Air 1, 2" dan "Air Mengetahui Jawabannya" yang ditulis oleh Dr. Masaru Emoto, ketua dari International Hado Membership (IHM). Mengenai keajaiban air ini, IHM telah melakukan beberapa eksperimen yang menakjubkan. Prosedur eksperimennya sebagai berikut. Air yang akan diuji-coba diteteskan ke dalam 100 cawan Petri dan disimpan dalam mesin pembeku selama 2 jam. Kristal-air yang telah membeku kemudian diletakkan di bawah kegelapan mikroskop dengan ujung es-nya dipotret dengan pembesaran 200 - 500 kali. Berikutnya, kristal-air yang beku ini kita sebut kristal

Masaru Emoto dan rekan-rekan kerjanya menggunakan ‘dark field microscope’ untuk melihat molekul-molekul air ini. Ia tidak berhenti dengan satu percobaan saja. Ada beberapa koleksi foto dari Prof. Emoto yang memperlihatkan perbedaan tampilan antara air yang dibenci dan disayang, air yang didoakan dan dimaki-maki, air yang didengarkan musik rock dan musik klasik.








DAMPAK TULISAN TERHADAP AIR






Tulisan kata "Cinta/Syukur" dipertunjukkan pada air. Pengarang menulis dalam laporannya, "Kami mengambil beberapa foto dari beberapa kristal dari sampel ini dan ini adalah kristal pertama yang terindah yang kami lihat. Memang, tidak ada yang lebih penting daripada cinta dan rasa syukur di dunia ini. Hanya dengan mengekspresikan cinta dan rasa syukur, air di sekeliling kita dan pada tubuh kita berubah menjadi indah. Tentu kita ingin menerapkan hal ini dalam kehidupan kita sehari-hari bukan ?"Kata-kata yang dipertunjukkan pada air di sini adalah : "Kamu membuat saya jijik. Saya akan bunuh kamu." Dalam laporannya tertuliskan: "Ini adalah kata-kata yang remaja sekarang sering gunakan. Oleh karenanya bentukan dari airnya adalah seburuk yang telah kami duga sebelumnya. Bentukkan kristalnya menyimpang, bersifat memohon dan berantakan. Sungguh-sungguh berupa image dari kata-kata : "Kamu membuat saya jijik" ." Bahwasanya kita tinggal pada dunia di mana kata-kata seperti ini banyak digunakan sungguhlah menakutkan".

coming up next: bagaimana bentuk kristal air zam2? yang setiap harinya diperdengarkan doa2 dari jutaan umat muslim

Baca Selengkapnya..

Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1427H

Maafkan kalau ada salah yaa, Semoga selepas Ramadhan ini kita semua diberi kekuatan tuk mendapat "Jalan yang Lurus" dan rezqi mendapat next Ramadhan.

Ayo.. ketupatnya jangan malu....masih banyak kok.. Baca Selengkapnya..

Sesaat setelah menikmati Sunset

hiiiy..dinginngya.... Baca Selengkapnya..

Menunggu Sunrise

Menunggu keindahan Sunrise di panorama alam gunung Bromo, gunung Batok dan gunung Semeru
Baca Selengkapnya..

Do you have a dream ?

Dreaming, form of mental activity, different from waking thought, that occurs during sleep. The nature of dream activity has been characterized by many clinical and laboratory studies. These studies show that dreams are more perceptual than conceptual: Things are seen and heard rather than thought. In terms of the senses, visual experience is present in almost all dreams; auditory experience in 40 to 50 percent; and touch, taste, smell, and pain in a relatively small percentage. A considerable amount of emotion is commonly present—usually a single, stark emotion such as fear, anger, or joy rather than the modulated emotions that occur in the waking state. Most dreams are in the form of interrupted stories, made up partly of memories, with frequent shifts of scene.



This broad characterization includes a great variety of dream experiences. Many dreams collected in sleep laboratories are rather ordinary, but most people have at least some bizarre dreams. At the start of the 20th century Sigmund Freud proposed that a mental process quite different from that used in the waking state dominates the dreaming mind. He described this “primary process” as characterized by more primitive mechanisms, by rapid shifts in energy and emotions, and by a good deal of sexual and aggressive content derived from childhood.



How the ancient story tell us about dream?
In Pharaoh era, the dream hold the important one to decide kingdom policy.
Since the king dreamt about seven thin cows ate seven fat cows, whole people in that kingdom had a duty to send their some harvest to save it in a big government barn. It was caused by the interpretation of the dream was the dry season would come soon after seven years fertile season and It was true!



How about the waking tought. A dream that comes when awaking. Each of us has a dream, we do not need sleeping to dream. Sometimes, When sitting on a chair, wallking, even talking to others, be carefull the dream come, catch it! My friend, Tomi has a dream to study abroad when watching the beautiful view of Australia in Lord of the Ring. You know where he is now?



Do you have a dream? What is your dream?..................

Baca Selengkapnya..

Friend is...


Senandung nasyid Snada menyentil definisi teman yang selama ini adalah dogma bagiku.



Selama ini kumencari-mencari teman yang sejati
buat menemani perjuangan suci.
Bersyukur kini pada-Mu Ilahi,
teman yang dicari selama ini telah kutemui......



Adakah teman yang sejati itu ?
Seberapa banyak teman kita datang saat kita bersuka cita?
Adakah mereka menyempatkan datang tuk melihat atau menemani kita saat susah?
Ratusan pertanyaan dan kata “teman” di antara kalimatnya berebutan merasuki pikiranku



Teman-teman dan teman. Adakah ruang yang tersisa untuk kita sendiri? Ataukah yang tersisa pada diri kita hanya badan, tangan ,kaki, kepala, sedangkan ruang hati dan pikiran sudah tergadai pula demi sebatang... atau sesloki..benar dan salah sudah tak berbatas, asal rame, pokoknya ga ada lo ga rame....



Betapa mulia pencarian teman ala Snada, mencari teman sejati buat menemani kita dalam perjuangan suci........
Selain diri ini, setan dalam bentuk teman neeh menurutku yang paling suliit tuk dihindari......kita hanya bisa berusaha menahan diri dan memohon .....



Tunjukkanlah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan yang Engkau berikan nikmat-Mu didalamnya bukan kemurkaan dan kesesatan...

Baca Selengkapnya..

Di kantorku ada setan.....



Jarum panjang di sebuah counter HP yg kulalui berat menggerakkan dirinya meniti titik detiknya. Terik matahari pun serasa tak mau ketinggalan ikut menyemangati, terlalu semangat mungkin sampai muka dan badan ini jadi hitam (yeee itu sih emang dari sananya kalee).



Hauuuuus....nah setan mana tuh, rasa-rasanya pada bulan puasa setan kan dirantai, dibelenggu. Berarti godain tadi itu ....aduh haus buanget sih. Eh yang barusan itu malaikat kali ya? lebih nggak mungkin lagi, soalnya di antara semua makhluk, mereka makhluk yang sangat taat dengan satu pasal, pasal sami'na wa ata'na, disuruh sujud ya sujuud terus.
Jadi yg godain tadi siapa yah?



Alhamdulillah udah sampai kantor, langsung menuju ke cermin di lantai dua, tuk jaga penampilan sebelum ketemu teman-teman kantor hehehe, apalagi yang mo dijaga selain penampilan? harta? tahta? wanita? belum tuh, jadi syukur-syukur masih ada yang bisa dijaga.



Baru aja kulihat seseorang dalam cermin yang sangat akrab denganku, mirip, adakah dia juga bernama Imran juga..ah konyol. Masih berputar di ingatanku godaanku di jalan tadi. Kutunjuk dia yang mirip denganku di cermin eh dia balik menunjukku :" Kamukan yang menggodaku?"......



Ku terbawa pikiranku menyusuri panasnya padang paasir, Saat perjalanan pulang dari kemenangan perang Badar yang dahsyat, sahabat diingatkan oleh Rasulullah bahwa Lawan kita yang terberat berikutnya adalah Hawa Nafsu kita sendiri.



Ternyata orang dalam cermin di depanku telah menunjuk siapa yang menggodaku...diriku sendiri.. setannya aku...wah

Baca Selengkapnya..

Marhaban Yaa Ramadhan


Tidak terasa bulan penuh berkah mendatangi kita lagi. Betapa beruntungnya kita sebagai makhluk yang diberikan kesempatan untuk membersihkan hati dan pikiran dari segala pengaruh negatif, kesempatan untuk bertafakkur mengenali diri, mendengarkan hati nurani. Bukankah selama ini keburukan kita lahir dikarenakan tulinya kita mendengar nurani sendiri, melihat sesuatu yg tidak selaras dengan hati kecil, namun kita tampak adem-adem saja?.



Saatnya kita sekarang watawasau bilhaqqi watawashau bissabri (saling mengingatkan dalam kebenaran dan mengingatkan dalam kesabaran) apalagi ke sodara,teman dan sahabat kita.



Kesempatan berbahagia ini, saya meminta maaf kepada pembaca, teman2 dan semuanya jika sekiranya pernah tersinggung dengan candaku yang kadang-kadang over, dan ..


Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Baca Selengkapnya..

Expedisi Bromo




Long-long time ago in makassar, saya juga senang naik-naik ke puncak gunung, tinggi...tinggi sekali lho kok jadi nyanyi. ga nyangka di antara kesibukan setiap hari berkutat dengan monitor 15 inchi plus tuts bututs keybord, akhirnya punya kesempatan ntuk menyambangi Gunung
Bromo yang sekarang berstatus siaga. Jam 12 malam teng meninggalkan kota malang dengan mengendarai mobil menuju tempat wisata termasyhur di Jawa Timur itu. Hingga akhirnya kami berlima belas ( kumpulan teman kantor dari empat penjuru mata angin, ada yg dari jakarta, malang dan yogyakarta) tiba di pos dekat gunung Bromo.



Berlatar belakang panorama sunrise dan kokohnya duet gunung bromo dan semeru kami menanjaki pos tersebut...dan.... Subhanallah...... gunung bromo berdiri membisu beratapkan langit merah menelusuk diantara biru gelap langit terpendar kemana-mana tanda sang pencerah langit gelap kan lahir.....Jam 7 kami turun dari pos tersebut, melanjutkan ke tempat
tujuan utama yakni kaldera gunung bromo.



Lautan kan kusebrangi.....


Tinggi gunung kan kudaki.......


hati-hati buat cowo romantis(roman kaya' tison), puisi ini ngga laku di sana.. Lautannya.... panas...penuh pasir pluz debu, untung ada hewan beroda empat eh..
Modal 20.000 dengan kuda rental kita akan diantar sampe tangga pertama awal pendakian gunung bromo. Klo punya teman yg romantis sih bisa lebih murah lagi.....geendong.



setelah 20 menit menjajal tangga 1000, Sampailah kami di kaldera gunung Bromo........tertarik?Mendaki tingginya gunung bromo..menyebrangi lautan pasir berbisik.........
Baca Selengkapnya..

P3K


Banyak masalah?

setiap manusia yang kakinya masih nginjak bumi pasti punya masalah.

Mau tau cara singkat ngilangin masalah.

Cari planet lain deh! just joke dunk.

susah emang klo lagi ketiban masalah

But.....

The show must go on friend


Menurut pengalaman bermasalah selama 26 tahun(alah..)

masalah terberat adalah ketika ketiban masalah, P3K (puyeng,pusying,pening,oh..Kill me!) dan...dan

kita ga punya teman yang bisa "membantu".

Bukannya sok teu..puyeng juga sih klo lagi ada masalah

paling nggak Curhat or tell somebody ttg masalah kita

or menulis di catatan harian (jadi ingat Gie)

Baca Selengkapnya..

Born Twice


Tepat Tanggal 3 Februari 2006, saya mengantar sahabat yang akan
mengikuti ujian BMG di Jakarta. Rencana berangkat sih tiga orang,tiba
di bandara eh...seorang lagi ga datang.
Padahal udah dibayarin boarding pass....konon khabarnya klo udah ada boarding pass, tiket ga bisa dibatalin......, yaaaaah dari pada rugi lebih baik..better khan..hehehe.
Aku memutuskan untuk berangkat menggantikan temanku itu.
fuluz dikantong cuman Rp 2000,
nah masalah baju..itu dia.. untung sebelum ke bandara aku
nyempatin diri pake baju ama celana.
klo ngga, orang-orang di bandara pasti nyeletuk.
"tampang artis kok gila?".hehehehe

My friends said that I was born twice..out from plane bringing nothing.

that's why I am here. Where the leg is still on earth, that's my home.
Baca Selengkapnya..

Pesona Air Terjun Coban Rondo - Malang


Mencoba tuk berpose menengadah ke atas, eh tauknya ada seorang anak yang ikut2an..hehe
Baca Selengkapnya..


Air Terjun Coban Rondo-Malang-Jawa Timur


Baca Selengkapnya..

I have lived in Tamalanrea for 26 years..never leave it even one second, but to travel to others city was just my dream. On one second a chance come to me and I make a decision to catch the chance..Finally I found my self in some cities. Coming with my new desire to learn writing, a mixture occured. Try to write what I feel, see, taste, hear, with not enough experience in writing..

bookOnreading

bookOnreading
"Settingan tahun 1941 di sebuah daerah transmigrasi di Amerika. Dikaki pegunungan Allegheny yang terpencil itu terbentang kota Hyde Bend. Jantungnya adalah sebuah kilang baja; tulangnya, komunitas imigran Polandia yang rapat yang mendiami kota tersebut; dan darahnya, keyakinan Katolik mereka yang keras. Tetapi dalam jiwa kota itu terkubur rapat-rapat sebuah rahasia berbahaya yang mengelilingi kematian seorang pendeta yang sangat dipuja. "

postOn

commentOn

Name :
Web URL :
Message :

chatOnme

dewOnstreet

activityOndisblog


banner angingmammiri
konro soup project /