Mungkin

"Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka,
bukan golonganku"

Hampir berbulan-bulan, Hadits Rasul ini tak pernah hilang dari pikiranku, yah wajarlah status bujang dan umur seperempat abad ikut andil kenapa hadits ini yang paling cepat saya hapal dibandingkan dengan hadits-hadits lain. Hingga suatu hari kembali lagi satu hadits menambah koleksi hapalanku yang berkaitan dengan kualitas ibadah orang-orang yang belum menikah.

"Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah
berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang
diamalkan oleh jejaka (atau perawan)"

Sehingga keinginan tuk meningkatkan kualitas ibadah dan tetap menjadi golongan Rasul penghujung april kemarin semakin menggebu-gebu. 1 : 35 rasio kualitasnya, membuatku kadang merasa sia-sia melakukan kewajibannya. Hanya satu Jawabannya dan tak ada lain, Menikah!.

Mirip dengan hukum logika yang kupelajari masih kuliah kemarin. "Jika dan Hanya Jika". Jika ingin meningkatkan kualitas ibadah hanya jika kita sudah menikah. Hari ke hari, godaan meninggalkan kewajiban dengan alasan kualitas dan bukan bagian ummatnya menjejali setiap sel otakku. Gelisah jika bukan bagian dari ummatnya dan kesia-sian menjalankan ibadah. Belum sempurna, pikirku. Sampai suatu subuh, tidur-tiduran di atas sofa, Seorang Ustad yang setiap subuh tampil di salah satu TV swasta, entah dari mana awal pembicaraan, dia mengutip

"Kuu Anfusakum Wa Ahlikum Naaro"

Jauhkanlah dirimu dan Keluargamu dari Api Neraka, Ustad itu melanjutkan interpretasinya "Ada dua yang harus diperhatikan dalam ayat ini, yang pertama tentang keselamatan diri kita dan yang kedua adalah keselamatan keluarga kita. Jadi kalau anda ingin menikah, maka yang pertama harus kita tingkatkan adalah kualitas ibadah diri kita dulu, sebagai IMAM, panutan di keluarga anda, jadi selamatkan dirimu dulu, tingkatkan kualitas ibadahmu dulu baru...."

Masih panjang uraian ceramah ustad itu tapi kuhaturkan banyak terimakasih karena mungkin ini jawaban yang kucari. Alhamdulillah

4 comments:

  1. Anonymous5:00 PM

    Umur seperempat abad??? Bukannya sudah lewat :)

    ReplyDelete
  2. Anonymous6:04 PM

    27 tahun kan seperempat abad kus, eh..? hehehe..

    ReplyDelete
  3. curi umur mi sede'...

    ReplyDelete
  4. Anonymous5:36 AM

    sama kok om...hiks...kalo g semangat nikah gmn ya, semnagatnya nyari $....wkwkwk

    ReplyDelete

I have lived in Tamalanrea for 26 years..never leave it even one second, but to travel to others city was just my dream. On one second a chance come to me and I make a decision to catch the chance..Finally I found my self in some cities. Coming with my new desire to learn writing, a mixture occured. Try to write what I feel, see, taste, hear, with not enough experience in writing..

bookOnreading

bookOnreading
"Settingan tahun 1941 di sebuah daerah transmigrasi di Amerika. Dikaki pegunungan Allegheny yang terpencil itu terbentang kota Hyde Bend. Jantungnya adalah sebuah kilang baja; tulangnya, komunitas imigran Polandia yang rapat yang mendiami kota tersebut; dan darahnya, keyakinan Katolik mereka yang keras. Tetapi dalam jiwa kota itu terkubur rapat-rapat sebuah rahasia berbahaya yang mengelilingi kematian seorang pendeta yang sangat dipuja. "

postOn

commentOn

Name :
Web URL :
Message :

chatOnme

dewOnstreet

activityOndisblog


banner angingmammiri
konro soup project /