Dingin menyergap Heri yang lagi berada dalam tenda doomnya. Sesal muncul sesaat, kenapa harus ke hutan ini. Bagai mimpi, keputusannya siang tadi untuk ke gunung masih terngiang di batinnya. Tanpa tujuan lebih tepatnya. Persiapan yang dibawa pun sangat minim.
Siapa yang menyutujui sikap Heri yang berangkat ke hutan dengan persiapan minim berawal dari tanpa tujuan?, Hmm...kalau dipikir-pikir, dunia ini lebih besar ratusan kali lipat dari hutan tersebut. Lantas apakah tujuan hidup kita?
disorientasi...arrrrrrgh
Sabtu sore, lama ga nulis di halaman ini. Padahal katanya mau belajar nulis. Habis baca kekasih gelapnya kuncoro. Hmm...dalam satu scenenya(mang film), diceritakan tokoh wanitanya bertemu dengan seorang ibu2 melayu lagi mendorong kereta yang memuat anaknya yang berumur 4 tahun. "Bayi seumuran Khalila seharusnya sudah bisa jalan", kata ibunya. Tapi selalu merengek kalau dikeluarkan dari keretanya.
Tokoh wanita tersebut lalu membeli selusin balon gas dan memamerkan di depan kereta Khalila. Terengah-engah khalila memburu balon gas tersebut, tidak terasa sejam akhirnya Khalila sudah lancar berjalan. "Bayi itu bukan pemalas, dia hanya tipe bayi orientasi, yang akan bergerak kalau ada tujuan.."
Hmm..belajar dari bayi berumur empat tahun belajar mengenali tujuan..
Gambar diambil dari:http://www.csse.monash.edu.au/
Dari keputusan yang salah itulah kita bisa belajar untuk mencari tujuan hidup yang lebih baik. Hery boleh menyesal karena dia kedinginan dihutan tanpa berpikir panjang tujuan dia untuk datang kehutan tapi dia juga tidak akan dapat pengalaman seperti yang dia temui saat mengalami kedinginan dihutan kalo seandainya dia tidak mengambil keputusan untuk pergi pada siang hari tersebut. Untuk selanjutnya dia akan lebih mempersiapkan diri untuk pergi kehutan dengan adanya pengalaman diatas.
ReplyDeleteJust identify --- clarify --- think --- and make change
Sabar --iklas = positif feeling (in this Quantum Ikhlas book)
lagh gabug laghhh...
ReplyDeletemaksud si oraaaaa......