Di kantorku ada setan.....



Jarum panjang di sebuah counter HP yg kulalui berat menggerakkan dirinya meniti titik detiknya. Terik matahari pun serasa tak mau ketinggalan ikut menyemangati, terlalu semangat mungkin sampai muka dan badan ini jadi hitam (yeee itu sih emang dari sananya kalee).



Hauuuuus....nah setan mana tuh, rasa-rasanya pada bulan puasa setan kan dirantai, dibelenggu. Berarti godain tadi itu ....aduh haus buanget sih. Eh yang barusan itu malaikat kali ya? lebih nggak mungkin lagi, soalnya di antara semua makhluk, mereka makhluk yang sangat taat dengan satu pasal, pasal sami'na wa ata'na, disuruh sujud ya sujuud terus.
Jadi yg godain tadi siapa yah?



Alhamdulillah udah sampai kantor, langsung menuju ke cermin di lantai dua, tuk jaga penampilan sebelum ketemu teman-teman kantor hehehe, apalagi yang mo dijaga selain penampilan? harta? tahta? wanita? belum tuh, jadi syukur-syukur masih ada yang bisa dijaga.



Baru aja kulihat seseorang dalam cermin yang sangat akrab denganku, mirip, adakah dia juga bernama Imran juga..ah konyol. Masih berputar di ingatanku godaanku di jalan tadi. Kutunjuk dia yang mirip denganku di cermin eh dia balik menunjukku :" Kamukan yang menggodaku?"......



Ku terbawa pikiranku menyusuri panasnya padang paasir, Saat perjalanan pulang dari kemenangan perang Badar yang dahsyat, sahabat diingatkan oleh Rasulullah bahwa Lawan kita yang terberat berikutnya adalah Hawa Nafsu kita sendiri.



Ternyata orang dalam cermin di depanku telah menunjuk siapa yang menggodaku...diriku sendiri.. setannya aku...wah

No comments:

Post a Comment

I have lived in Tamalanrea for 26 years..never leave it even one second, but to travel to others city was just my dream. On one second a chance come to me and I make a decision to catch the chance..Finally I found my self in some cities. Coming with my new desire to learn writing, a mixture occured. Try to write what I feel, see, taste, hear, with not enough experience in writing..

bookOnreading

bookOnreading
"Settingan tahun 1941 di sebuah daerah transmigrasi di Amerika. Dikaki pegunungan Allegheny yang terpencil itu terbentang kota Hyde Bend. Jantungnya adalah sebuah kilang baja; tulangnya, komunitas imigran Polandia yang rapat yang mendiami kota tersebut; dan darahnya, keyakinan Katolik mereka yang keras. Tetapi dalam jiwa kota itu terkubur rapat-rapat sebuah rahasia berbahaya yang mengelilingi kematian seorang pendeta yang sangat dipuja. "

postOn

commentOn

Name :
Web URL :
Message :

chatOnme

dewOnstreet

activityOndisblog


banner angingmammiri
konro soup project /