Senandung nasyid Snada menyentil definisi teman yang selama ini adalah dogma bagiku.
buat menemani perjuangan suci.
Bersyukur kini pada-Mu Ilahi,
teman yang dicari selama ini telah kutemui......
Seberapa banyak teman kita datang saat kita bersuka cita?
Adakah mereka menyempatkan datang tuk melihat atau menemani kita saat susah?
Ratusan pertanyaan dan kata “teman” di antara kalimatnya berebutan merasuki pikiranku
Teman-teman dan teman. Adakah ruang yang tersisa untuk kita sendiri? Ataukah yang tersisa pada diri kita hanya badan, tangan ,kaki, kepala, sedangkan ruang hati dan pikiran sudah tergadai pula demi sebatang... atau sesloki..benar dan salah sudah tak berbatas, asal rame, pokoknya ga ada lo ga rame....
Betapa mulia pencarian teman ala Snada, mencari teman sejati buat menemani kita dalam perjuangan suci........
Selain diri ini, setan dalam bentuk teman neeh menurutku yang paling suliit tuk dihindari......kita hanya bisa berusaha menahan diri dan memohon .....
Tunjukkanlah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan yang Engkau berikan nikmat-Mu didalamnya bukan kemurkaan dan kesesatan...
No comments:
Post a Comment