In Memoriam




Tidak biasanya pagi ini HP terus berdering. Keknya badan ini berat banget tuk beranjak dari tempat tidur. Si tanpa nama, cuma nomor seeh yang tampak di display HP, sungguh gigih juga menelponku. Hmm keknya penting neeh, "Halo, kak imo", keknya
juniorku di kampus neeh, soalnya yang panggil aku kakak cuma adik2
letting ku di kampus. "yah, kenapa?" . "Anu ka', Kak Arman
meninggal Kak".

Pikiranku berkelebat entah kemana...



Suasana kampus sungguh cerah hari itu. Aktivitas yang paling


pertama kami lakukan setiap pagi adalah berebutan koran kompas yang


sudah diklip entah oleh siapa yang akhirnya harus dilepas juga,


karena satu koran tersebut harus dibaca oleh sepuluh orang, "maklum


haus berita..lama belah kalo mau tungguko baca....(1)"salah seorang


dari kami nyeletuk. Kalau mau dihitung2 koleksi koran sebenarnya


banyak seeh, hanya cara membaca kami yang sporadis, bahkan tidak


menyisakan selembarpun tersisa setelah membaca. Entah tertiup angin


ke arah mana. Habis manis sepah dibuang.



Sambil baca koran trus ngopi sambil smoke...hmm.

e..de..deh..debu dari mana ini?, kompak kami mencari sumber debu


dan sambil memegang gagang sapu terus saja dia menyapu halaman


koridor, sambil nyengir dia berkata:"Kebersihan kan sebagian dari


Iman..."



Suatu hari, Ketika jam menunjukkan pukul 10 pagi. Tidak ada Tanda2


bahwa kuliah akan segera dimulai. panas matahari pagi itu sungguh sangat


tidak bersahabat. Ah..bersyukur tadi pagi jemuran dikeluarin,


mudah2an sebentar kering. Setengah jam berlalu dari jam mulai


kuliah. Beberapa sudah gelisah, biasanya ada pemberitahuan klo2


dosennya sakit atau ada proyek diluar dan kali ini tidak ada


pemberitahuan, Berarti dosen akan masuk, apalagi hari ini adalah


hari kuiz. Jadi tidak satupun yang berani bertaruh bahwa dosen


tidak akan datang. Walaupun beberapa dari kami udah ada yang kabur


sejenak.

Benar saja, Serentak semua diam. Seorang senior masuk


menenteng sebuah buku. "Assalamu Alaikum, nama saya Arman, saya


akan mengganti Dosen yang tidak masuk hari ini", lalu mencoret-coret


sesuatu di papan tulis. Menjelaskan sedikit tentang mata kuliah dan


kenapa dosen tidak datang hari itu. Biasanya sih klo dosen tidak


masuk, maka asisten dosen yang masuk menggantikannya.



Beberapa dari kami langsung mengeluarkan buku catatan tuk mencatat


hal2 penting yang dijelaskan oleh Asisten Dosen kami. Dan "Assalamu


Alaikum", seseorang berdiri tepat di depan pintu. Rupanya Dosen


yang akan ngajar hari ini jadi datang dan "Asisten Dosen" tadi


spontan lari dan duduk di belakang kami. "Ehm, hebat kalian. Keknya


dah siap kuliah,sampai2 belajar dulu sebelum saya masuk, keknya


paling belakang ada senior neeh, kalau mau lulus tahun ini, belajar


lebih keras yaaah!!!"



Ha?Asisten Dosen?...

Dari sekian banyak hari dalam beberapa tahun kuliah kami, Maka jam


kuliah saat itulah satu2nya yang berkesan sampai sekarang..hehehehe




Mulai dari bureng (yang rajin kuliah) ato yang banna'(agak sering


bolos) pasti mengenal sosok ini. Yang sedih pasti pernah jadi


sasaran hiburannya dan akhirnya jadi ceria kembali, yang gembira


apalagi. Dia paling senang dengan suasana yang ceria. Tidak satupun


dari kami yang luput dari pertolongannya, diminta atau tidak, tak


peduli.




Tak indah lagi ku menatap langit malam ini


bintangnya satu hilang entah kemana



Awal hadirmu meceriakan.


Akhir hadirmu mengingatkan.



Selamat jalan my bro..



3 comments:

  1. Anonymous2:51 PM

    Sampai hari ini rasanya masih tak percaya Arman telah berpulang. Sampai-sampai hanya untuk menulis postingan berduka di milis susah sekali, tak tau harus ngomong apa.

    Saya paling ingat dulu waktu kita masih praktikum fisika dasar. Kadang Arman mengerjakan TP dan belajar hingga larut malam di kamarnya Pudding. Terus paginya dia malah tidak masuk praktikum gara-gara ketiduran.

    Selamat jalan pren...

    ReplyDelete
  2. salam kak imo....apa benar kak arman meninggal? tolong beri tau dimana dikuburkan?

    ReplyDelete
  3. Anonymous5:58 AM

    innalillahi wa inna ilaihi rajiun..
    He is a good man, God..
    Baik, sangat baik malah ke semua orang, seolah2 dia tahu kalo umurnya tidak akan lama.
    paling solider..
    Slalu nomer duakan kepentingannya demi bantu orang lain..
    tampak seram tapi hatinya merah jambu..
    surga pantas buatnya.. amin
    Selamat Jalan Senior..

    ReplyDelete

I have lived in Tamalanrea for 26 years..never leave it even one second, but to travel to others city was just my dream. On one second a chance come to me and I make a decision to catch the chance..Finally I found my self in some cities. Coming with my new desire to learn writing, a mixture occured. Try to write what I feel, see, taste, hear, with not enough experience in writing..

bookOnreading

bookOnreading
"Settingan tahun 1941 di sebuah daerah transmigrasi di Amerika. Dikaki pegunungan Allegheny yang terpencil itu terbentang kota Hyde Bend. Jantungnya adalah sebuah kilang baja; tulangnya, komunitas imigran Polandia yang rapat yang mendiami kota tersebut; dan darahnya, keyakinan Katolik mereka yang keras. Tetapi dalam jiwa kota itu terkubur rapat-rapat sebuah rahasia berbahaya yang mengelilingi kematian seorang pendeta yang sangat dipuja. "

postOn

commentOn

Name :
Web URL :
Message :

chatOnme

dewOnstreet

activityOndisblog


banner angingmammiri
konro soup project /